Airlangga Sebut Kartu Prakerja Game Changer Pengembangan SDM - Beritasatu

 

Airlangga Sebut Kartu Prakerja Game Changer Pengembangan SDM

Selasa, 14 Februari 2023 | 15:56 WIB
Oleh: Arnoldus Kristianus / FER

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memberikan keynote speech saat acara B Universe Economic Outlook 2023, Jakarta, Selasa 14 Februari 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memberikan keynote speech saat acara B Universe Economic Outlook 2023, Jakarta, Selasa 14 Februari 2023. (Foto: B Universe Photo/David Gita Roza)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program kartu prakerja telah diikuti 16,4 juta peserta dari tahun 2020 hingga tahun 2022. Program ini dinilai menjadi game changer dalam upaya pemerintah melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Advertisement

“Ini (program kartu prakerja) merupakan sebuah game changer, karena untuk pertama kalinya pelatihan ini menggunakan dana pemerintah dari Bendahara Umum Negara (BUN) tetapi tidak mampir di K/L(Kementerian/Lembaga. Dalam tiga tahun masih per tahun kira-kira Rp 20 triliun dana langsung dari BUN ke rekening peserta program kartu prakerja yang eligible,” ucap Airlangga Hartarto dalam acara B Universe Economic Outlook 2023 di Hotel JS Luwansa, Selasa (14/2/2023).

Program Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan.

Dalam tiga tahun pelaksanaan program kartu prakerja ada 45 juta pendaftar di situs Kartu Prakerja terverifikasi email, Nomor Induk Kependudukan ( NIK), Kartu Keluarga (KK), dan nomor handphone. Dari jumlah tersebut ada 16,45 juta penerima kartu prakerja dalam 47 batch.

Advertisement

Bila dilihat berdasarkan usia terbagi dalam 18 sampai 25 tahun (24%), 26 sampai 35 tahun (33%), 36 sampai 45 tahun (23%), 46 sampai 55 tahun (14%), dan di atas 55 tahun (6%).

Dari sisi tempat tinggal 59% di desa dan 41% di kota. Sedangkan dari tingkat pendidikan sarjana sebesar 12%, diploma sebesar 5%, SMA/SMK sebesar 51%, SMP sebesar 16%, dan SD sebesar 16%.

"Masyarakat yang ikut program kartu prakerja harus mengambil pendidikan. Mereka yang eligible dicek KYC(Know Your Customer), terakhir kita menggunakan face recognition. Dan ini langsung masuk ke e-wallet jadi dari government to people,” kata Airlangga.

Airlangga mengatakan dengan keberhasilan program kartu prakerja selama tahun 2020 sampai tahun 2022 membuat program ini dipandang positif oleh negara lain. Bahkan, Airlangga diundang United Nations Development Programme (UNDP) untuk menyampaikan tentang implementasi program kartu prakerja.

"Kita (Indonesia) menjadi perhatian baik di UNDP dan berbagai negara serta diminta presentasi untuk dibuat di negara lain. Dari 45 juta pendaftar enggak ada yang antre di satu kantor, seluruhnya online. Ini the future of work dan the future of e government dibuat prototipenya,” pungkas Airlangga.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 


[Category Opsiin, Media Informasi]

Baca Juga

Komentar