Batu Misterius Ditemukan Warga, Dikira Bongkahan Emas Ternyata Harta Karun Langka - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Batu Misterius Ditemukan Warga, Dikira Bongkahan Emas Ternyata Harta Karun Langka - inews

Share This

 

Batu Misterius Ditemukan Warga, Dikira Bongkahan Emas Ternyata Harta Karun Langka

Batu Misterius Ditemukan Warga, Dikira Bongkahan Emas Ternyata Harta Karun Langka
Temuan batu misterius yang dikira emas (Foto: sciencealert)

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak misteri di berbagai negara yang hingga kini belum terpecahnya. Salah satu yang pernah viral adalah ditemukannya batu misterius oleh seorang warga.

David Hole, pada 2015 pernah melakukan prospeksi di Maryborough Regional Park dekat Melbourne, Australia. Berbekal detektor logam, dia menemukan sesuatu yang tidak biasa, yakni batu berwarna kemerahan yang sangat berat dan terletak di tanah liat kuning.

Merasa ada yang ganjal, David pun membawa batu itu pulang dan mencoba untuk mengidentifikasi batu tersebut. Kemudian, dia meyakini ada bongkahan emas di batu tersebut. Keyakinan itu semakin kuat karena Maryborough berada di wilayah Goldfields, tempat demam emas Australia memuncak pada abad ke-19.

Untuk membuka temuannya, Hole mencoba gergaji batu, penggiling sudut, bor, bahkan menyiramnya dengan asam. Namun, palu godam pun tidak bisa membuat celah. Itu karena apa yang dia coba buka dengan keras bukanlah bongkahan emas. Setelah beberapa tahun kemudian, ternyata batu yang dia anggap emas itu merupakan meteorit langka.

"Batu itu memiliki tampilan yang terpahat dan berlesung pipit, terbentuk saat benda langit itu melewati atmosfer dan meleleh," kata ahli geologi Melbourne Museum Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald pada 2019, seperti dikutip dari Sciencealert, Kamis (22/12/2022).

Karena masih penasaran, akhirnya David membawa bongkahan batu tersebut ke Museum Melbourne untuk diidentifikasi. "Saya telah melihat banyak batu yang dianggap orang sebagai meteorit," kata Henry kepada Channel 10 News.

Faktanya, setelah 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ribuan batu, Henry mengatakan hanya dua yang ternyata adalah meteorit asli

'Jika melihat batu di Bumi seperti ini, dan Anda memungutnya, seharusnya tidak seberat itu," kata ahli geologi Melbourne Museum, Bill Birch, menjelaskan kepada The Sydney Morning Herald.

Harta karun langka

Usai ditemukannya batu tersebut, para peneliti menerbitkan makalah ilmiah yang menggambarkan meteorit berusia 4,6 miliar tahun ini. Batu ini mereka beri nama Maryborough. Beratnya mencapai 17 kilogram (37,5 pon). Pada batu ini, para peneliti menemukan komposisinya memiliki kandungan besi yang tinggi, membuatnya menjadi kondrit biasa H5.

Di dalam kandungan batu ini juga ditemukan tetesan mineral logam kecil yang mengkristal di seluruh bagiannya, yang disebut chondrules.

"Meteorit ini memiliki bentuk eksplorasi ruang angkasa. Batu ini membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk usia, pembentukan, dan kimia Tata Surya kita (termasuk Bumi)," kata Henry.

Meskipun para peneliti belum tahu dari mana meteorit itu berasal dan sudah berapa lama berada di Bumi, mereka memiliki beberapa dugaan. Adapun dugaan tersebut adalah  tata surya dulunya adalah tumpukan debu dan batu chondrite yang berputar.

Akhirnya gravitasi menarik banyak material ini menjadi planet, tetapi sisa-sisanya sebagian besar berakhir di sabuk asteroid yang sangat besar.

"Meteorit khusus ini kemungkinan besar keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dan telah didorong keluar dari sana oleh beberapa asteroid yang saling bertabrakan, lalu suatu hari menabrak Bumi," kata Henry kepada Channel 10 News.

Penanggalan karbon menunjukkan bahwa meteorit tersebut telah ada di Bumi antara 100 dan 1.000 tahun, dan ada sejumlah penampakan meteor antara tahun 1889 dan 1951 yang dapat dikaitkan dengan kedatangannya di planet kita.

Para peneliti berpendapat meteorit Maryborough jauh lebih langka daripada emas, membuatnya jauh lebih berharga bagi sains. Batu ini adalah salah satu dari 17 meteorit yang pernah tercatat di negara bagian Victoria, Australia, dan merupakan massa kondritik terbesar kedua, setelah spesimen besar seberat 55 kilogram yang diidentifikasi pada tahun 2003.

Editor : Vien Dimyati

Follow Berita iNews di Google News

[Category Opsiin, Media Informasi]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages