Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home BPS Featured Pilihan

    BPS: Impor Ambles ke US$ 18,4 M di Awal 2023, Ini Pemicunya By BeritaSatu

    5 min read

     

    BPS: Impor Ambles ke US$ 18,4 M di Awal 2023, Ini Pemicunya

    By BeritaSatu.com
    beritasatu.com
    February 15, 2023
    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor BPS, Jakarta pada Rabu 15 Februari 2023.
    Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor BPS, Jakarta pada Rabu 15 Februari 2023.

    Jakarta, Beritasatu.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada Januari 2023 mencapai US$ 18,44 miliar. atau turun 7,15% dibandingkan Desember 2022 (month to month/mtm) atau naik 1,27% dibandingkan Januari 2022 (year on year/yoy).

    “Pada tahun 2022 dan 2023 pertumbuhan impor Januari secara mtm memiliki tren menurun,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor BPS, Jakarta dikutip Investor Daily,

    Dia mengatakan nilai impor migas pada Januari 2023 mencapai US$ 2,91 miliar. Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2022 terjadi penurunan 9,21%. Secara nilai turun dari US$ 3,2 miliar pada Desember 2022 menjadi US$ 2,91 miliar pada Januari 2023 “Penurunan impor migas 9,21% dikarenakan hasil minyak turun 14,20% gas turun 12,22%,” imbuh Habibullah.

    Sedangkan dibandingkan Januari 2022, impor migas meningkat 30,36%. Ada kenaikan nilai dari Januari 2022 sebesar US$ 18,21 miliar menjadi US$ 18,44 miliar pada Januari 2023.

    Impor nonmigas Januari 2023 senilai US$15,54 miliar, turun 6,75% dibandingkan Desember 2022. Secara nilai menurun dari US$ 16,66 miliar pada Desember menjadi US$ 15,54 miliar pada Januari 2023.

    Secara yoy nilai impor nonmigas turun 2,78% dibandingkan Januari 2022. Dari US$ 15,98 miliar pada Januari 2022 menjadi US$ 15,54 miliar pada Januari 2023

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    Jakarta, Beritasatu.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada Januari 2023 mencapai US$ 18,44 miliar. atau turun 7,15% dibandingkan Desember 2022 (month to month/mtm) atau naik 1,27% dibandingkan Januari 2022 (year on year/yoy).

    “Pada tahun 2022 dan 2023 pertumbuhan impor Januari secara mtm memiliki tren menurun,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor BPS, Jakarta dikutip Investor Daily,

    Dia mengatakan nilai impor migas pada Januari 2023 mencapai US$ 2,91 miliar. Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2022 terjadi penurunan 9,21%. Secara nilai turun dari US$ 3,2 miliar pada Desember 2022 menjadi US$ 2,91 miliar pada Januari 2023 “Penurunan impor migas 9,21% dikarenakan hasil minyak turun 14,20% gas turun 12,22%,” imbuh Habibullah.

    Sedangkan dibandingkan Januari 2022, impor migas meningkat 30,36%. Ada kenaikan nilai dari Januari 2022 sebesar US$ 18,21 miliar menjadi US$ 18,44 miliar pada Januari 2023.

    Impor nonmigas Januari 2023 senilai US$15,54 miliar, turun 6,75% dibandingkan Desember 2022. Secara nilai menurun dari US$ 16,66 miliar pada Desember menjadi US$ 15,54 miliar pada Januari 2023.

    Secara yoy nilai impor nonmigas turun 2,78% dibandingkan Januari 2022. Dari US$ 15,98 miliar pada Januari 2022 menjadi US$ 15,54 miliar pada Januari 2023

    Baca selanjutnya

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    “Penurunan impor nonmigas pada januari 2023 sebesar 6,75% terhadap bulan sebelumnya karena peran komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) turun 14,95%; barang dari besi dan baja (HS 73) turun 20,02%; serta instrumen optik, fotografi, sinematografi dan medis (HS 90) turun 37,50%,” kata dia.

    Bila dilihat menurut penggunaan barang impor terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, impor bahan baku/penolong sebesar U$ 13,89 miliar pada Januari 2023. Angka ini menurun 3,74% atau turun US$ 538,9 juta dari posisi Desember 2022. Penurunan secara bulanan disebabkan komoditas bahan bakar diesel ada fero krom dengan kandungan karbon lebih dari 40% dan bahan bakar bensin tanpa timbal atau RON 90-97. Sedangkan dibandingkan dengan posisi Januari 2022 terjadi kenaikan 0,41%. “Impor bahan baku/penolong menyumbang 75,30% dari total impor januari 2023,” kata dia.

    Kedua, impor barang modal sebesar US$ 2,96 miliar pada Januari 2023. Secara bulanan terjadi penurunan 18,48% dari posisi Desember 2022. Namun secara tahunan meningkat 5,66% dari posisi Januari 2023. “Impor barang modal turun US$ 670,8 juta dari posisi Desember 2022 disebabkan oleh komoditas mesin penyortir manual, perlengkapan mesin, mesin pencampur mineral dengan penggerak listrik,” kata Habibullah.

    Ketiga, impor barang konsumsi US$ 1,60 miliar pada Januari 2023. Impor barang konsumsi turun 11,64% atau secara nilai turun US$ 210,4 juta dari posisi Desember 2022. Tetapi meningkat 1,09% dari posisi Januari 2022. “Penurunan impor barang konsumsi 11,64% pada Januari 2023 disebabkan komoditas bawang putih, apel, dan mesin AC,“ pungkas Habibullah.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini


    [Category Opsiin, Media Informasi]
    Komentar
    Additional JS