Ibu Hamil Berisiko 'Tulari' Diabetes Pada Anak, Ini Faktanya
VIVA Lifestyle – Kehamilan yang dialami seorang perempuan dapat berisiko banyak hal pada janinnya, tak terkecuali terkait diabetes. Kondisi diabetes rentan mengintai para perempuan, baik saat kehamilan mau pun sebelum kehamilan, sehingga turut berisiko 'menulari' anaknya terkait penyakit serupa.
Pada dasarnya, diabetes adalah penyakit tidak menular yang saat ini menjadi endemi akibat gaya hidup modern yang cenderung menganut pola makan buruk serta kurang aktif bergerak. Namun, pada orangtua yang memiliki penyakit diabetes sendiri, dampaknya memberi peluang 'menurunkan' risiko tersebut pada anak-anaknya.
ilustrasi ibu hamil
- U-Report
"DM itu multifaktor. Ada faktor luar dan dalam. Kalau internal, itu 1 orangtua yang menderita DM tipe 2, anaknya kira-kira 30 persen akan tumbuh atau besar mengidap diabetes," ujar Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Muhammad Faizi, SpA(K) dalam acara virtual, Rabu 1 Februari 2023.
Akan tetapi, risiko itu akan semakin besar menjadi dua kali lipat bila kedua orangtua yang mengidap diabetes. Namun, bukan berarti 'penularan' penyakit dari orangtua pada anak ini tak bisa dicegah dan dihindari, salah satunya dari gaya hidup.
"Tidak selalu muncul, tergantung pola lifestyle. Kalau dua orangtua, bisa 60 persen anaknya berisiko dapatkan DM tipe 2. Di perjalanan hidup anak. Bisa muncul lebih cepat atau tidak kalau pola hidupnya berubah," tambahnya.
Ilustrasi diabetes.
- Pexels/Mikhail Nilov
Menurut dokter Faizi, anak berisiko diabetes karena menganut gaya hidup yang serupa dari orangtua. Di samping genetik diabetes itu sendiri, anak yang jarang bergerak dan menjalani pola makan buruk, dapat berpeluang tinggi mengidap diabetes di masa depannya.
"Pola aktivitas misal suka jajan junk food itu juga berisiko. Kalau orangtua suka junk food, anaknya juga jadi suka. Polanya itu menular. Anak-anak kita itu peniru ulung, kata para ahli. Sangat meniru pola aktivitas keluarganya. Kalau bapak ibu suka olahraga, diajak juga anak-anaknya, insyaallah aktif juga olahraga," bebernya.
Ilustrasi diabetes.
- Freepik/jcomp
Dokter Faizi menyarankan agar anak-anak diberikan asupan kalori yang sesuai kebutuhan dari porsi gizi seimbang sehingga terhindar dari masalah pada tubuhnya. Agar anak terhindar dari diabetes pun, dianjurkan hindari junk food dan diberikan gizi seimbang dari karbohidrat, lemak, protein, sayur dan buah.
"Karbohidrat 50 persen, lemak 35 persen, protein 20 persen. Dianjurkan protein hewani memang. Jadi itu ya mungkin, jangan makan gula banyak, itu bener juga. Karena nanti akan buat insulin naik. Ada karbohidirat, nggak hanya gula ya, nasi tepung akan hasilkan gula di tubuh. Apalagi cemilan itu nggak ada berhentinya, jadi harus seimbang," tandasnya.
Komentar
Posting Komentar