Jerome Polin Disebut 'KY' sama Netizen, Apa Itu KY dan Kepanjangannya?
YouTuber Jerome Polin disebut "KY" setelah namanya menjadi trending topic di Twitter. Tagar tersebut langsung viral terlebih setelah dirinya memposting gambar seekor capybara.
"CAPYBARA LUCU BANGET
Netizen pun ramai mengomentari tweet-nya itu. Namun, ada salah satu yang paling menarik perhatian.
"Sudah waktunya kita berhenti masbro masbro karena jerome dah ikutan, saatnya cari hewan lain ????" kata seorang netizen.
Bermula dari situ, muncullah banyak cuitan dan komentar negatif terhadap Jerome Polin. Beberapa warganet pun heran mengapa laki-laki kelahiran tahun 1998 itu dibenci.
Sebuah akun Twitter mengungkapkan bahwa salah satu alasan mengapa Jerome Polin dibenci adalah karena dirinya yang "KY".
"Well.. teman-teman orang Indonesia yang juga tinggal di Jepang banyak yang anti-Jerome. Kebanyakan karena dia dianggap KY terutama saat ngonten di public space. Terus juga sering menggeneralisasi ketika memberi info soal Jepang," tulis akun tersebut.
Apa yang dimaksud dengan KY? Apa pula kepanjangan dari singkatan itu? Daripada penasaran, simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian dan Kepanjangan KY
Detikers pastinya bertanya-tanya, apa itu KY? Mungkin, kamu langsung kepikiran Komisi Yudisial. Namun, bukan itu maksudnya di sini.
Kepanjangan KY sendiri adalah "Kuuki Yomenai". Singkatan tersebut berasal dari bahasa Jepang 空気読めない (kuuki yomenai), di mana huruf K singkatan dari kuuki (空気) dan huruf Y merujuk pada yomenai (読めない).
Jika diterjemahkan, kuuki berarti 'udara' atau 'atmosfer', sedangkan yomenai adalah 'tidak dapat membaca'. Nah, arti KY atau Kuuki Yomenai adalah 'tidak mampu membaca suasana/keadaan'.
Jika detikers tidak mampu membaca keadaan sehingga suasana menjadi canggung, maka kamu akan disebut KY. Namun, apabila kamu benar-benar tak tahu untuk membaca keadaan, maka julukannya berubah menjadi SKY, yaitu Super Kuuki Yomenai.
Pentingnya membaca suasana di Jepang. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya..
Pentingnya Membaca Suasana di Jepang
Kuuki Yomu (空気読む) atau 'membaca suasana' cukup krusial dalam budaya Jepang. Hal ini karena masyarakat di sana cenderung melakukan komunikasi tidak langsung.
Maksud dari komunikasi tak langsung ini adalah alih-alih memberi jawaban jelas, orang Jepang kerap memberi jawaban ambigu dan terkesan setengah-setengah. Kenapa begitu?
Hal ini karena masyarakat Jepang berusaha untuk menjaga perasaan. Bahkan, menurut Tokyo Room Finder, mengatakan tidak atau menolak seseorang secara gamblang termasuk sebuah pelanggaran etika.
Oleh karena itu, orang-orang mengkomunikasikan pesan tertentu lewat kode ataupun gestur tubuh yang diharapkan mampu dimengerti lawan bicara. Akan tetapi, belum tentu kode tersebut dapat dipahami-dan tak semua orang juga punya kemampuan 'membaca air' tersebut.
Sebagai contoh saja, sebuah cuitan Twitter yang viral di Jepang menceritakan pengalaman seorang Pebisnis Kyoto ketika menjumpai klien. Si klien memuji jam yang dikenakan pebisnis tersebut. Namun sebenarnya, ada arti tersembunyi di balik pujian tersebut.
Si klien sebenarnya ingin menyuruh pebisnis tersebut untuk melihat waktu supaya segera merampungkan pembicaraan mereka. Namun, alih-alih mengungkapkannya langsung, klien tersebut menyampaikan pesannya lewat pujian terhadap jam yang ia kenakan.
Membaca suasana penting dalam budaya Jepang karena hal tersebut mampu mempengaruhi hubungan pertemanan dan bahkan bisnis. Untuk itu, memahami bagaimana seseorang berperilaku perlu diketahui supaya mampu melakukan kuuki yomu.
Detikers sudah mengerti arti dan kepanjangan KY, kan? Jadi, Jerome Polin disebut KY atau kuuki yomenai karena dirinya dianggap tak mampu membaca suasana di beberapa situasi sosial yang ia hadapi.
Komentar
Posting Komentar