KBRI Sudah Komunikasi ke Keluarga WNI yang Tewas Imbas Gempa Turki
KBRI sudah komunikasi ke keluarga WNI yang tewas akibat gempa Turki. (REUTERS/SERTAC KAYAR)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kedutaan Besar RI di Ankara menyampaikan sudah berkomunikasi dengan keluarga Nia Marlinda, korban tewas imbas gempa di Turki, mengenai kabar duka tersebut.
"KBRI telah mengomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah," demikian pernyataan KBRI Ankara, Rabu (8/2).
KBRI di Ankara sebelumnya melaporkan Nia Marlinda meninggal dunia bersama keluarganya akibat tertimpa puing-puing bangunan di Kahramanmaras.
WNI asal Bali tersebut meninggal bersama dengan anaknya yang berusia satu tahun dan suaminya yang merupakan warga negara Turki.
"Satu WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia satu tahun serta suami warga negara Turki di Kahramanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan," bunyi keterangan KBRI Ankara.
Sebelumnya, Nia Marlinda tak masuk dalam laporan resmi KBRI sebagai WNI yang hilang imbas gempa di Turki dan Suriah.
Sejauh ini, tim evakuasi yang dipimpin Kolonel Amir selaku Atase Pertahanan RI KBRI Ankara telah memastikan pemulasaraan ketiga jenazah.
KBRI Ankara melaporkan ketiganya akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras.
"Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras," tulis KBRI Ankara.
Turki sebelumnya dilanda gempa bumi bermagnitudo 7,7 pada Senin (6/2) dini hari pukul 04.17 waktu setempat.
Gempa yang mengguncang sejumlah negara, termasuk Suriah itu, menewaskan ribuan korban dan meluluhlantakkan ribuan bangunan.
Dampak gempa paling banyak dirasakan di Turki selaku titik episentrum dan Suriah.
Sejauh ini, korban meninggal dunia di dua negara tersebut mencapai 8.764 jiwa. Rinciannya, 6.234 di Turki dan 2.530 di Suriah.
Sementara itu, sebanyak 120 warga negara Indonesia di lima daerah Turki telah berhasil dievakuasi, menurut laporan KBRI Ankara.
Lima wilayah itu antara lain Gaziantep, Kahramanmaras, Hatay, Adana, dan Diyarbakir.
"Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 WN Malaysia dan 1 WN Myanmar," tulis KBRI Ankara.
(blq/bac)
Komentar
Posting Komentar