Pilihan

#NewsFlash: Prediksi Euro: Spanyol vs Jerman 5 Juli 2024 - Bola.net - Google Berita

Mantan Duta Besar AS untuk Irak Akui Pengadilan Saddam Hussein Cacat - Sindonews

 

Mantan Duta Besar AS untuk Irak Akui Pengadilan Saddam Hussein Cacat

Kamis, 30 Desember 2021 - 03:02 WIB
Mantan Duta Besar AS untuk Irak Akui Pengadilan Saddam Hussein Cacat
Mantan Dubes AS untuk Iran mengakui jika pengadilan terhadap mendiang mantan presiden Irak Saddam Hussein cacat. Foto/NBC News
A A A
WASHINGTON - Pengadilan terhadap mendiang mantan presiden Irak Saddam Hussein dan rekan-rekan terdakwa lainnya memiliki banyak pelanggaran dan tidak sempurna. Hal itu diungkapkan Robert Ford, mantan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Irak, kepada Sputnik jelang peringatan 15 tahun eksekusi Saddam Hussein.

"Persidangan itu sendiri pasti ada masalah, tidak ada pertanyaan. Beberapa pengacara pembela dibunuh, itu mengerikan," ungkap Ford.

"Selama persidangan itu sendiri, kadang-kadang penuntut memperkenalkan bukti tanpa membiarkan pembela melihatnya terlebih dahulu sehingga pembela terkejut dengan bukti yang baru," kenang Ford seperti dilansir dari kantor berita Rusia itu, Kamis (30/12/2021).



Baca juga: Colin Powell Meninggal, antara Penjahat Perang Irak dan Pahlawan AS

Pada saat yang sama, menurut mantan duta besar AS itu, jaksa menemukan banyak dokumen yang ditandatangani oleh Saddam Hussein dan terdakwa lainnya, yang secara langsung melibatkan mereka dalam tuduhan pembantaian dan pembunuhan Dujail.

"Jadi benar-benar tidak ada pertanyaan bahwa Saddam dan rekan terdakwa bersalah atas kejahatan tersebut, tetapi prosesnya sendiri tentu saja tidak sempurna," kata Ford.

Mantan pemimpin Irak Saddam Hussein dieksekusi mati pada 30 Desember 2006, pada malam sebelum dimulainya salah satu hari raya umat Islam yang paling penting, Idul Adha.

Baca juga: Donald Rumsfeld yang Menginvasi Irak Meninggal, Ini Reaksi Rakyat Irak

Saddam Hussein berhasil menghindari penangkapan selama enam bulan setelah Amerika Serikat menginvasi Irak dengan dalih mencari senjata pemusnah massal pada tahun 2003. Pada bulan Desember tahun itu, ia akhirnya ditangkap di dekat kampung halamannya di Tikrit.

Sidang pertama pengadilan khusus terhadapnya berlangsung pada bulan Juli 2004. Pengadilan memutuskan Saddam Hussein bersalah atas tuduhan tersebut dan menjatuhkan hukuman mati dengan digantung pada 5 November 2006.

Baca juga: Putri Saddam Hussein Muncul di Televisi, Picu Krisis Diplomatik 3 Negara

[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags Saddam Hussein, Irak, Featured, Pilihan, Amerika Serikat]

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek