Negara NATO Bilang Ukraina Tak Akan Bisa Rebut Crimea, Kiev Marah
Rabu, 01 Februari 2023 - 04:04 WIB
A A A
ZAGREB - Kroasia, salah satu negara NATO, telah membuat Kiev marah setelah menyebut militer Ukraina tidak akan pernah bisa merebut Crimea dari Rusia .
Komentar itu disampaikan Presiden Kroasia Zoran Milanovic. "Jelas Crimea tidak akan pernah lagi menjadi bagian dari Ukraina," kata Milanovic, seperti dikutip Reuters, Rabu (1/2/2023).
Crimea memisahkan diri dari Ukraina pada 2014 tak lama setelah kudeta pecah di Kiev. Wilayah itu kemudian memilih menjadi bagian dari Federasi Rusia melalui referendum pada tahun yang sama.
Komentar itu disampaikan Presiden Kroasia Zoran Milanovic. "Jelas Crimea tidak akan pernah lagi menjadi bagian dari Ukraina," kata Milanovic, seperti dikutip Reuters, Rabu (1/2/2023).
Crimea memisahkan diri dari Ukraina pada 2014 tak lama setelah kudeta pecah di Kiev. Wilayah itu kemudian memilih menjadi bagian dari Federasi Rusia melalui referendum pada tahun yang sama.
Kiev dan sekutu Barat-nya tidak mengakui referendum Crimea dan menyimpulkan bahwa Rusia telah menganeksasi atau mencaplok wilayah itu secara ilegal.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berjanji akan merebut kembali semua wilayah yang hilang, termasuk Crimea.
Baca juga: Pernah Remehkan Pasal 5 NATO, Politisi Rusia Desak Serangan Nuklir ke AS
Komentar Milanovic telah membuat pemerintah Ukraina marah. "Itu tidak dapat diterima," kesal juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleh Nikolenko di Facebook.
"Kami menganggap pernyataan presiden Kroasia, yang sebenarnya mempertanyakan integritas teritorial Ukraina, tidak dapat diterima," lanjut dia.
Meski NATO mendukung Ukraina dalam perangnya melawan invasi Rusia, Kroasia di bawah kepemimpinan Milanovic justru mengkritik keras aliansi atas keputusannya itu.
Dia mengkritik bantuan militer yang semakin mematikan ke Ukraina dari negara-negara kekuatan NATO sangat tidak bermoral dan hanya akan memperpanjang konflik berdarah antara Kiev dan Moskow.
Langkah seperti itu, kata Milanovic, akan menyebabkan lebih banyak korban dan meningkatkan risiko perang nuklir.
“Saya menentang pengiriman senjata mematikan apa pun ke sana,” katanya.
"Ini hanya memperpanjang perang. Apa tujuannya? Mengukir Rusia? Ganti rezim? Mereka berbicara tentang mempartisi Rusia. Ini adalah kegilaan," paparnya.
Milanovic berkomentar setelah pemerintah Jerman dan AS pada pekan lalu mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk mengirim tank tempur ke Ukraina.
Moskow telah memperingatkan bahwa bantuan semacam itu menimbulkan risiko eskalasi yang lebih besar, terutama jika senjata Barat digunakan untuk menyerang kota-kota Rusia atau mencoba merebut wilayah Rusia. Namun demikian, Washington dan sekutu utamanya NATO telah berjanji untuk terus mempersenjatai Ukraina selama diperlukan untuk memenangkan konflik.
[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags Crimea, Krimea,Kiev, Ukraina, Rusia, Featured, Pilihan, NATO]
Komentar
Posting Komentar