Pempek, Serabi, dan Pisang Goreng Masuk 50 Street Food Terbaik Dunia
Ilustrasi street food di Indonesia. (dok. Netflix via IMDb)
Jakarta, CNN Indonesia --
Tiga panganan asli Indonesia berhasil masuk menjadi wakil Indonesia dalam daftar 50 street food terbaik di dunia versi Taste Atlas edisi September 2022.
Ketiga makanan tersebut, secara berurutan adalah pempek asal Sumatera Selatan, serta serabi dan juga pisang goreng yang notabene tidak mewakili daerah tertentu di Indonesia.
Dalam daftar lengkap yang dirilis pada akun Instagram Taste Atlas, Rabu (28/9), pempek menjadi kudapan asal Indonesia dengan skor tertinggi 4.6, sehingga menempati ranking ke-38 di daftar tersebut.
Sejatinya, serabi dan pisang goreng memiliki rating sama, yakni 4.6. Namun kedua jajanan yang kerap ditemui di pasar tradisional ini harus menempati urutan setelahnya.
Serabi berada di urutan ke-40 setelah didahului oleh picarones dari Peru. Sementara pisang goreng, menempati urutan ke-42 setelah espetos dari Spanyol.
Jajanan kaki lima atau kerap dilabeli dengan istilah street food memang sudah melekat dengan kebudayaan dan kebiasaan bangsa Indonesia.
Pempek, serabi, serta pisang goreng menjadi tiga contoh produk populer yang kini dinilai Taste Atlas cukup mewakili keberagaman rasa dari kuliner bangsa Indonesia.
Berdasarkan cerita yang berkembang dari mulut ke mulut warga Palembang, pempek pertama kali dikenal pada 1617. Kehadiran pempek didorong oleh banyaknya pedagang-pedagang Tionghoa yang bertandang ke Palembang.
Nama pempek sendiri diambil dari kata 'apek', panggilan akrab bagi pria Tionghoa. Saat olahan ikan ini dijual, warga memanggilnya dengan 'pek.. pek..'.
"Lama-lama jadi nama makanannya. Orang jadi menamakannya dengan pempek," kata pakar kuliner dan pangan Universitas Gadjah Mada, Profesor Murdijati Gardjito kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Sementara serabi, adalah salah satu jajanan tradisional yang dibuat dari campuran tepung beras, tepung kanji, dan tepung terigu yang dicampur dengan santan.
Oleh karena itu, citarasa gurih dan manis pun berpadu dengan tekstur lembut dari serabi, sehingga menjadi favorit banyak lidah orang Indonesia.
Setiap daerah di Indonesia memiliki interpretasi yang berbeda dalam menyajikan serabi. Di daerah Jawa Timur, serabi biasa disajikan sebagai makanan penutup dengan kuah gula merah kental.
Sementara di Jawa Tengah, publik mengenal serabi khas Solo yang lebih pipih dan lebar. Ciri khas serabi Solo juga memiliki tekstur yang lebih lembab dan sangat lembut, serta disajikan sebagai hidangan penutup tanpa kuah manis.
Di Jawa Barat, serabi dikenal dengan nama surabi, yang mana disajikan sebagai kudapan bercita rasa asin dan kerap dibarengi dengan oncom.
Sama seperti serabi, pisang goreng juga memiliki beragam interpretasi hidangan yang tersedia dalam khazanah kuliner di Indonesia.
Ada beragam jenis pisang yang lezat diolah jadi gorengan. Misalnya pisang tanduk, pisang kepok, dan pisang nangka.
Meskipun kerap disajikan sebagai hidangan manis, di Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta beberapa wilayah lain di Sulawesi dan Kalimantan, pisang goreng dihidangkan gurih lengkap dengan cocolan sambal cakalang.
Ketiga jajanan populer ini kini berhasil menempati 50 besar street food terbaik di seluruh dunia versi Taste Atlas untuk edisi September 2022.
Tiga jajanan itu bersanding dengan makanan-makanan mancanegara lain yang tak kalah populer seperti gyros (Yunani), jeon (Korea Selatan), shawarma (Lebanon), hingga döner kebab (Turki).
Melalui pantauan CNNIndonesia.com pada Sabtu (1/10) via akun tersebut, posisi lima besar street food terbaik versi Taste Atlas juga diisi oleh negara-negara Asia lainnya.
Urutan pertama ditempati oleh roti canai asal Malaysia dengan skor sebesar 4.9. Di tempat kedua, lumpiang Shanghai asal Filipina menyusul lewat jumlah skor yang serupa.
Sementara, karaage (Jepang). bánh mì (Vietnam), dan paratha (India) berurutan menyusul di ranking berikutnya dengan skor 4.8.
(far/DAL)
Komentar
Posting Komentar