Setelah PPKM Dicabut, Vaksin Booster Bakal Dikenai Biaya Rp 100.000 - Beritasatu

 

Setelah PPKM Dicabut, Vaksin Booster Bakal Dikenai Biaya Rp 100.000

Rabu, 8 Februari 2023 | 14:34 WIB
Oleh: Yustinus Paat / FFS

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023. 
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.  (Foto: Beritasatu.com/ Yustinus Paat)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan salah satu perubahan yang dilakukan setelah pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) adalah vaksinasi Covid-19 booster tidak gratis lagi untuk umum. Menurut Budi, nanti vaksin booster akan dikenai biaya Rp 100.000.

Advertisement

"Vaksinasi untuk booster kita siapkan, harganya sebenarnya di bawah Rp 100.000 belum pakai ongkos, ini bisa dikover oleh masyarakat secara independen," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Budi mengatakan, masyarakat bisa melakukan vaksin booster setiap 6 bulan sekali. Dengan jangka waktu itu, Budi menilai harga Rp 100.000 tidak terlalu memberatkan masyarakat.

"Harga Rp 100.000 setiap enam bulan sekali menurut saya sih suatu angka yang masih make sense ya," tandas Budi.

Advertisement

Budi menegaskan, kebijakan ini tidak akan berlaku secara umum untuk semua masyarakat. Dikatakan, bagi masyarakat kurang mampu akan ada kebijakan tersendiri. Salah satunya, melalui mekanisme penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Untuk masyarakat yang tidak mampu nanti kita kover pakai mekanisme PBI," ungkap dia.

Selain vaksinasi, Budi mengatakan, masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan pada masa transisi pandemi Covid-19 menuju endemi. Termasuk, kata dia, mengantisipasi munculnya varian-varian baru Covid-19 karena peningkatan kasus Covid-19 umumnya disebabkan oleh munculnya varian baru, bukan mobilitas masyarakat.

"Kita akan lebih agresif mengenai prokes, vaksinasi, mengenai varian-varian baru. Karena kenaikan kasus Covid-19 karena adanya varian baru, bukan karena mobilitas, bukan acara-acara," kata Budi.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 


[Category Opsiin, Media Informasi]

[Tags Kesehatan, Vaksin Covid-19, Featured, Pilihan, PPKM]

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya