Bos Sritex: R&D dan Produksi Dalam Negeri Sudah Dipercaya Militer Mancanegara
Kamis, 16 Maret 2023 | 15:14 WIB
Oleh: Gabriella Putrinda / DAS
Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto menyambut baik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang kebijakan pembelian produk dalam negeri.
Presiden Jokowi pada pembukaan Business Matching Tahap V 2023 di Jakarta, Rabu (15/3/2023), menyampaikan, saat ini banyak industri di dalam negeri yang sudah mampu menghasilkan produk-produk berkualitas dan berdaya saing global, seperti seragam militer, senjata, dan sepatu.
“Kalau senjata, peluru, kita ini sudah bisa (produksi), apalagi hanya sepatu. Kenapa harus beli dari luar,” kata Presiden Jokowi.
Kepada Beritasatu.com, Iwan Setiawan Lukminto mengatakan bahwa impor seragam sebenarnya tidak lagi diperlukan karena industri tekstil dalam negeri sudah mampu memproduksinya.
"Seragam impor itu sebenarnya nggak perlu lagi karena di dalam negeri, khususnya Sritex, sudah mampu dalam pembuatan seragam, research and development-nya, penelitiannya sudah sangat kuat dan justru kita malah mengekspor ke mancanegara," ujar Iwan Setiawan Lukminto saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) telah mengeskpor seragam militer ke NATO dan 35 negara di dunia. Bahkan Sritex dipercaya untuk melakukan penelitian yang dititipkan oleh negara-negara lain.
"Menurut saya sangat logis Bapak Presiden bicara hal tersebut dan kita harus mendukung produk dalam negeri. Ini harus lebih baik lagi, karena inovasi-inovasinya kita bisa galakkan di dalam negeri sendiri dan dengan putra-putra bangsa kita," jelasnya.
Produksi seragam, ransel, tenda ataupun perangkat lunak oleh Sritex menggunakan teknologi permesinan terbaru. Sritex mempunyai R&D Innovation Center dalam pembuatan tekstil dan produk tekstil yang berkolobrasi dengan tentara atau polisi Eropa dan Asia dalam peningkatan kualitas.
Keseluruhan proses produksi dilakukan in house. Selain itu, Sritex juga memiliki sumber daya manusia yang memadai.
Karena itu, impor seragam dinilai tidak relevan. "Apabila ada bahan baku yang dirasa belum bisa didapat di dalam negeri bisa dicari penggantinya yang setara sehingga kita bisa mendapatkan kualitas yang istilahnya yang sama, minimal sama dengan luar negeri," pungkas Iwan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar