Dikepung Banjir, Warga Jual Perhiasan hingga Barang Berharga untuk Bertahan Hidup - Beritasatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Dikepung Banjir, Warga Jual Perhiasan hingga Barang Berharga untuk Bertahan Hidup - Beritasatu

Share This

 

Dikepung Banjir, Warga Jual Perhiasan hingga Barang Berharga untuk Bertahan Hidup

Jumat, 10 Maret 2023 | 19:34 WIB
Oleh: Jamaah Muria / CAH

Banjir Kudus
Banjir Kudus (Foto: Beritasatu.com/Jamaah Muria)

Kudus, Beritasatu.com - Banjir yang masih merendam permukiman di sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah membuat aktivitas hingga perekonomian masyarakat lumpuh. Dampaknya warga yang berada di tengah kepungan banjir pun terpaksa harus menjual barang berharga untuk bertahan hidup.

Advertisement

Seperti yang dialami keluarga sederhana pasangan Yatno (35 tahun) dan Eka Yanti (32 tahun) warga RT 6 RW 2 Dukuh Krajan, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Banjir yang menerjang permukimanya sejak awal bulan Januari 2023 membuat dirinya yang berprofesi sebagai pekerja serabutan dan istrinya seorang buruh pabrik terpaksa harus menjual perhiasan hingga handphone.

Kondisi itu dilakukan karena himpitan ekonomi.

"Sekarang ini kerja ya sudah tidak bisa ngapa-ngapain, lumpuh total sama sekali nggak bisa kerja. Yaa pasrah saja ndak bisa ngapa-ngapain," kata Yatno kepada Beritasatu.com, Jumat (10/3/2023).

Advertisement

Kata Yatno, barang berharga yang dijualnya untuk bertahan hidup yakni emas dan sebuah handphone laku dijual sebesar Rp 1,9 juta. Uang hasil menjual barang-barang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari sekeluarga bersama tiga anaknya yang masih kecil.

Kondisi rumah yang terendam banjir hingga 1 meter, memaksanya menggunakan batu hebel untuk pijakan keluar masuk rumah. Begitu juga dengan alasa untuk tidur pun disangga agar tetap bisa untuk tidur.

Dikepung Banjir, Warga Jual Perhiasan hingga Barang Berharga untuk Bertahan Hidup
Kondisi rumah salah seorang warga Kudus yang terendam banjir.

"Banjir dari 1 Januari sampai sekarang, kondisinya naik turun naik turun. Kalau buat tidur itu dinaikin disangga gitu," jelasnya.

Sementara, untuk bertahan hidup katanya ia setiap hari mencari ikan di sawah yang terendam banjir hingga depan rumah. Hasil tangkapan jika laku dijual, namun kalau tidak ada yang beli untuk makan bersama keluarga.

Sementara, Kuntoro relawan Tagana Desa Karangrowo mengaku kondisi banjir yang tak kunjung surut memberikan dampak terhadap kesehatan maupun ekonomi warga. Pihaknya berupaya membantu warga terkena dampak banjir dengan menyalurkan bantuan logistik nasi bungkus dari dapur umum yang didirikan oleh Kementerian Sosial.

"Kami siap 24 jam apabila ada keluhan masyarakat yang urgent yang sakit untuk bisa mengantarkan dengan mobil rangger rescue dan dari desa sudah menyiapkan tempat mengungsi," tandasnya.

Hingga Jumat, (10/3/2023) update data BPBD Kudus mencatat banjir masih merendam 13 desa pada 4 kecamatan dengan genangan bervariasi.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages