Dokter China yang Bocorkan Epidemi SARS Meninggal di Usia 91 Tahun

BEIJING, iNews.id - Seorang dokter militer China yang mengungkap epidemi SARS yang melanda Beijing pada 2003 meninggal di usia 91 tahun. Berita kematiannya tidak dilaporkan di media pemerintah China, terkait tokoh publik yang sensitif secara politik.

Voucher Spesial iNews
Kupon Shopee
Jiang Yanyong dilaporkan meninggal beberapa hari lalu. Dua teman keluarga Jiang lainnya, Bao Pu dan Bao Jian memposting tentang kematiannya di Twitter awal pekan ini.

"Dr. Jiang Yanyong, yang mengungkap ditutup-tutupinya epidemi SARS dan dikenal berani mengatakan yang sebenarnya, telah meninggal dunia," tulis Bao Pu di Twitter.
Sayangnya, tidak ada pihak yang menjawab permintaan komentar dari Reuters.

Jiang Yanyong menuduh pemerintah sengaja tidak melaporkan penyebaran penyakit pernapasan itu dalam surat terbuka yang dikirim ke media pemerintah pada 2003. Padahal penyakit itu menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.
Seorang aktivis hak asasi manusia yang mengaku teman lama Jiang, Hu Jia mengatakan kepada Reuters, dokter itu meninggal di sebuah rumah sakit militer Beijing.

Beberapa media termasuk South China Morning Post mengatakan, dia meninggal pada hari Sabtu (11/3/2023) karena pneumonia. Sayangnya, Reuters tidak dapat segera mengonfirmasi hal ini.
Jiang lahir dari keluarga bankir yang kaya dan anggota lama Partai Komunis China yang berkuasa. Jiang menjabat sebagai kepala ahli bedah di sebuah rumah sakit militer besar di Beijing.

Setelah suratnya yang menuduh pihak berwenang menutupi SARS pada 2003, pemerintah China memecat beberapa pejabat termasuk menteri kesehatan. Pemerintah berjanji akan lebih transparan dalam menanggapi krisis tersebut.
Dalam surat terbuka tahun 2004, Jiang juga mengkritik kepemimpinan Partai Komunis atas penumpasan berdarah demonstrasi pro-demokrasi tahun 1989. Padahal itu merupakan topik yang tabu di China.

Pada tahun 2009, Jiang mengaku menghabiskan waktu berbulan-bulan di bawah tahanan rumah dan dilarang bepergian ke luar negeri.
SARS menginfeksi 8.908 orang di seluruh dunia setelah muncul di Provinsi Guangdong, China selatan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia, penyakit ini menewaskan 774 orang. Sebagian besar kasus dan kematian ditemukan di China.
Editor : Umaya Khusniah
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar