Kapal Pengangkut Bahan Bakar Tenggelam, Warga Pinggir Pantai Keracunan - inews

 

Kapal Pengangkut Bahan Bakar Tenggelam, Warga Pinggir Pantai Keracunan

Umaya Khusniah
Kapal Pengangkut Bahan Bakar Tenggelam, Warga Pinggir Pantai Keracunan
Puluhan warga di Filipina keracunan setelah minyak dari kapal tanker yang tenggelam hanyut di pantai mereka. (Foto: Reuters)

MANILA, iNews.id - Puluhan warga di Filipina keracunan setelah minyak dari kapal tanker yang tenggelam hanyut di pantai mereka. Namun para korban belum ada yang sampai dirawat di rumah sakit. 

Petugas kesehatan provinsi, Cielo Ante mengatakan, sedikitnya 43 orang yang tinggal di desa-desa yang terdampak mengalami muntah-muntah, sakit kepala dan mual sejak minyak mencapai pantai mereka.

Baca Juga

“Mereka tinggal di daerah tempat terjadinya tumpahan minyak,” kata Ante, Rabu (8/3/2023).

Dia menambahkan, pihak berwenang belum memastikan apakah gejala tersebut merupakan akibat langsung dari tumpahan minyak. 

Baca Juga

Sebelumnya, kapal The Princess Empress membawa 800.000 liter (210.000 galon) minyak bahan bakar industri. Nahas, kapal itu tenggelam lebih dari seminggu yang lalu di lepas pulau tengah Mindoro, selatan ibu kota Manila.

Gubernur Humerlito Dolor mengatakan, bahan bakar solar dan minyak kental dari kapal tersebut telah mencemari perairan dan pantai sembilan kota di sepanjang pantai provinsi Oriental Mindoro. Kini upaya pembersihan sedang dilakukan untuk mencegah lonjakan penyakit.

Baca Juga

“Kami tidak mampu menambahkan lebih banyak angka. Setiap hari yang berlalu adalah malapetaka,” katanya.

Warga dan personel penjaga pantai yang mengenakan pakaian pelindung dan sarung tangan karet telah membersihkan rumput laut yang dilapisi minyak dan puing-puing lainnya dari pantai yang terkena dampak.

Baca Juga

Minyak telah terlihat sejauh Pulau Semirara selatan yang merupakan bagian dari Provinsi Antique. Wilayah itu berjarak lebih dari 130 kilometer (80 mil) dari tempat kapal tanker itu tenggelam.

Tentu hal itu telah memicu kekhawatiran akan kehidupan laut dan ekonomi yang kaya di kawasan itu.

Baca Juga

Departemen Lingkungan Filipina pada Senin (6/3/2023) mengatakan, kapal tanker yang tenggelam itu mungkin telah ditemukan. Kapal diyakini berada di sekitar 400 meter (1.300 kaki) di bawah permukaan. Tidak diketahui berapa banyak bahan bakar diesel dan industri yang bocor ke air.

Ribuan nelayan telah diperintahkan untuk tetap berada di pantai sampai mereka dapat menangkap ikan dengan aman. Warga juga dilarang berenang di pantai.

"Diperkirakan 591 hektar terumbu karang, 1.626 hektar hutan bakau dan 362 hektar rumput laut “berpotensi terkena dampak” oleh tumpahan minyak," kata Sekretaris Lingkungan Hidup Maria Antonia Loyzaga sebelumnya.

Editor : Umaya Khusniah

Follow Berita iNews di Google News

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya