Komisi IV Sentil Kementan soal Data Beras Pakai Punya BPS - detik - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Komisi IV Sentil Kementan soal Data Beras Pakai Punya BPS - detik

Share This
Responsive Ads Here

 

Komisi IV Sentil Kementan soal Data Beras Pakai Punya BPS

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 20 Mar 2023 13:57 WIB


fakta-terbaru-rencana-ri-impor-beras-lagi-3_169
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyinggung soal data produksi beras Kementerian Pertanian (Kementan) yang kerap menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS). Ia mempertanyakan soal data riil teraktual yang direkab langsung oleh (Kementan).

Hal ini disinggungnya dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian, pada siang hari ini, Senin (20/3/2023). Sayangnya, rapat terpaksa diundur ke minggu depan lantaran tokoh-tokoh penting tidak hadir dalam rapat.

Adapun yang tidak hadir ialah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi dan Inspektur Jenderal (Irjen) Jan Marinka. Yang paling disorotinya ialah ketidakhadiran Suwandi yang merupakan kunci dari persoalan data produksi beras.

"Hari ini yang tidak hadir ada dua. Pertama Ir. Suwandi. Ini adalah isu yang paling aktual. Yang bersangkutan memberikan data perihal prediksi panen. Tetapi yang bersangkutan tidak hadir. Padahal sudah saya ingatkan kepada Sekjen," katanya, dalam agenda rapat tersebut, Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Tidak hanya itu, ia juga menyoroti perihal data prediksi panen beras yang diberikan Suwandi kepadanya. Pasalnya, data tersebut hanya berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS).

"Kemarin saya ketemu Wandi. Saya tanya, 'Wandi bagaimana mengenai panen, prediksinya apa?' 'Sudah saya sampaikan datanya.' Itu data BPS. Berdasarkan data BPS," kata Sudin.

Padahal berdasarkan data BPS sendiri ada sejumlah data yang kurang cocok dengan kondisi aktualnya. Salah satunya perihal inflasi, apalagi beras merupakan komoditas yang memberikan pengaruh besar bagi inflasi RI.

"BPS juga Desember lalu bilangnya tidak ada inflasi. Tidak ada apa, tidak ada apa? Maka kami juga menyayangkan data produksi BPS dari mana, Kalau bukan dari dinas? Sekarang sudah jelas-jelas inflasi," ujarnya.

Sudin mengatakan, kondisi inflasi ini terlihat dari harga beras medium yang sudah melampaui Harga Eceran Beras Tertinggi (HET) yang berkisar di Rp 10.900-an per kg. Bahkan, ia juga menyebut di sejumlah daerah beras mengalami kelangkaan.

"Karena setiap kenaikan harga beras Rp100 per kg mengakibatkan 0,03% inflasi. Ini analisa dari BRIN. Kalau dari BPS beda lagi, jika kenaikan harga beras 20% maka memberikan andil terhadap inflasi 0,64%. Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan kenaikan HPP 100% mengakibatkan mendorong inflasi," ujarnya.

Ia pun menjelaskan, pihaknya berniat untuk memastikan data produksi beras secara riil. Sementara, data yang diberikan Suwandi merupakan data perkiraan produksi beras untuk bulan Februari hingga April.

"Kalau perkiraan, nanti kalau meleset pasti yang berkelanjutan akan bicara, kan perkiraan pak. Berarti kan tidak ada data yang valid tentang produksi yang dihasilkan oleh Dirjen Tanaman Pangan," ujar Sudin saat ditemui selepas rapat tersebut.

Dengan ketidakhadirannya sejumlah tokoh penting ini, Sudin mengatakan Rapat Kerja tersebut akan ditunda sampai minggu depan. Harapannya, tokoh-tokoh penting tersebut akan hadir pada kesempatan berikutnya.

"Dari pada nanti kita debat menghabiskan waktu, lebih baik saya tunda. Ya kan? Karena beras ini adalah masalah hal yang paling vital. Kami tuh maunya sengaja kami prioritaskan Kementan hari Senin, karena apa? Itu sangat prioritas, tapi sudah saya ingatkan, Jumat saya ingatkan, Sabtu saya ingatkan untuk semua hadir eselon I nya," kata Sudin.

Ia mengatakan, SYL telah meminta izin kepadanya untuk tidak hadir pada Rapat Kerja kali ini lantaran harus mendampingi Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Papua. Ia pun memberikan syarat agar minimal seluruh eselon I wajib hadir pada agenda kali ini. Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi.

"Wamen (Pertanian) pun saya tanyakan tadi secara pribadi. 'Pak Wamen bagaimana masalah ini?' Beliau juga agak kebingungan. Saya yakin Wamen juga tidak bisa menjawab masalah produksi beras, Wamen hanya menggantikan posisi Pak Menteri yang sedang mendampingi Pak Presiden," katanya.



Simak Video "DPR Cecar Kementan soal Minta Anggaran Rp 2 Triliun untuk Tangani PMK"

(zlf/zlf)
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages