Minta Pengusutan Tuntas, IDI Kagumi Pengabdian Dokter Mawar yang Meninggal di Nabire
Kamis, 16 Maret 2023 | 18:47 WIB
Oleh: Dwi Argo Santosa / DAS

Jakarta, Beritasatu.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sangat mengagumi jejak pengabdian dokter Mawar atau Mawartih Susanty yang ditemukan meninggal dalam kondisi tidak wajar di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah, pada 9 Maret 2023.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Adib Khumaidi dalam ucapan dukanya, mengungkapkan kekaguman pada jejak pengabdian dokter Mawar.
Dokter Mawar lulus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 2004. Almarhumah mengabdi sebagai pegawai tidak tetap (PTT) di dua tempat yaitu di Wilayah Kalimantan Tengah dan kemudian PTT di Tolikara, Papua.
Selepas Pendidikan Spesialis Paru Unair, almarhumah memilih Nabire sebagai tempat pengabdian hingga akhir hayat.
Hal itu diungkapkan Adib Khumaidi di rumah duka keluarga dr Mawartih Susanty di Makassar, Sabtu (11/3/2023) malam, seperti diunggah dalam akun resmi PB IDI.
Adib Khumaidi didampingi Ketua IDI Wilayah Sulawesi Selatan Siswanto Wahab, Ketua IDI Cabang Makassar Abdul Azis, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Sulawesi Arif Santoso. Hadir juga rekan-rekan almarhumah dari Fakultas Kedokteran Unhas.
Ketua PDPI Arif Santoso menyatakan, meninggalnya dr Mawar merupakan kehilangan yang sangat disayangkan. Jumlah dokter paru untuk Indonesia Timur hanya kurang lebih 50 dokter. Keberadaan dokter paru sangat dibutuhkan utamanya daerah-daerah seperti Nabire, Papua.
Keluarga almarhumah dokter Mawar mengharapkan kasus kehilangan tenaga kesehatan seperti jangan lagi terjadi.
Keluarga sangat berharap agar pejuang-pejuang kesehatan yang bersedia mengabdi di daerah terluar, perbatasan, terpencil dan daerah konflik benar-benar mendapat kepastian dan perlindungan keselamatan dalam tugas.
Jaminan itu wajib ada dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Semoga kejadian yang merengkut nyawa dokter Mawar adalah kejadian terakhir untuk tenaga kesehatan,” demikian kutipan dari unggahan PB IDI.
Adib Khumaidi berharap kasus ini diusut tuntas dan pihaknya akan mengawal.
Ia memberikan apresiasi yang tinggi untuk IDI Cabang Nabire yang sigap segera kejadian diketahui langsung berkoordinasi dengan RSUD Nabire, Pemda Nabire sehingga kurang dari 24 jam, jenazah sudah tiba di Makassar.

Apresiasi juga disampaikan untuk kerjasama yang baik antara Polda Papua dan Polda Sulawesi Selatan serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulsel sehingga rangkaian pemeriksaan dan autopsi berjalan lancar.
Keluarga besar IDI berharap semoga langkah berikutnya dimudahkan untuk mengungkap kasus ini.
Diberitakan sebelumnya, Ketua PDPI Papua, Hendra Sihombing menyampaikan kejanggalan kematian dokter Mawar yang ditemukan pihak keluarga.

Pihak keluarga menemukan adanya luka lebam di tubuh dokter Mawar dan mulutnya berbusa. Selain itu, tulang rusuk dokter Mawar juga diduga patah.
Hendra berharap kepolisian dan TNI bisa memberikan keamanan bagi tenaga kesehatan dan dokter spesialis yang bertugas di Papua.
"Saya juga mengimbau, teman-teman supaya tetap bekerja di Papua. Dan perlindungan keamanan, karena bagaimana seseorang bisa dapat bekerja dengan baik, kalau situasi di tempat tersebut tidak memberikan kondusif," katanya.
Dokter Mawartih Susanty, seorang dokter spesialis paru ditemukan meninggal dengan kondisi mulut berbusa di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023) lalu.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar