NATO Klaim Tentara Rusia Tewas di Bakhmut 5 Kali Lipat dari Ukraina - CNN Indonesia

 

NATO Klaim Tentara Rusia Tewas di Bakhmut 5 Kali Lipat dari Ukraina

CNN Indonesia
3-3 minutes
Selasa, 07 Mar 2023 08:10 WIB

NATO memperkirakan Rusia kehilangan prajurit mereka lima kali lipat dari Ukraina selama pertempuran merebut Kota Bakhmut sejak beberapa bulan terakhir.

Tentara Ukraina disebut berhasil membuat prajurit Rusia kelimpungan di Bakhmut. (AP/Kostiantyn Liberov)

Jakarta, CNN Indonesia --

Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) memperkirakan jumlah tentara Rusia yang gugur selama pertempuran sengit di Bakhmut lima kali lebih banyak dari pasukan Ukraina.

Intelijen NATO memperkirakan setiap satu prajurit Ukraina yang tewas membela Bakhmut, pasukan Rusia telah kehilangan setidaknya lima personel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat intelijen NATO mengatakan terlepas dari rasio yang menguntungkan ini, Ukraina tetap menderita kerugian yang signifikan selama mempertahankan Bakhmut dari tentara Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraina masih berlangsung alot setelah berjalan satu tahun lebih. Pasukan Rusia dan Ukraina terus bertempur sengit terutama di Bakhmut dalam beberapa bulan terakhir.

Pejabat Ukraina berulang kali mengklaim mereka berhasil membuat pasukan Rusia rugi besar selama pertempuran di Bakhmut. 

"Prajurit kami menimbulkan kerugian yang signifikan bagi musuh, menghancurkan sejumlah besar kendaraan, memaksa unit penyerang terbaik (tentara bayaran Rusia) Wagner Group untuk berperang dan mengurangi potensi penyerangan musuh," kata komandan pasukan darat Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, setelah mengunjungi Bakhmut pada Minggu (5/3). 

Institute for the Study of War juga mengatakan upaya Rusia untuk menduduki Bakhmut telah secara signifikan memperburuk kapasitasnya untuk melakukan serangan tambahan.

"Militer Rusia kemungkinan akan berjuang untuk mempertahankan operasi ofensif berikutnya selama beberapa bulan, memberi Ukraina kesempatan untuk mengambil inisiatif," papar lembaga think-tank itu seperti dikutip CNN.

(rds)

Baca Juga

Komentar