Pilihan

Pindahkan TBBM Plumpang Dinilai Lebih Realistis Dibanding Relokasi Warga Tanah Merah - Beritasatu

 

Pindahkan TBBM Plumpang Dinilai Lebih Realistis Dibanding Relokasi Warga Tanah Merah

Senin, 6 Maret 2023 | 20:37 WIB
Oleh: Chairul Fikri / FFS

Foto udara Depo Pertamina Plumpang yang berbatasan dengan pemukiman pasca kebakaran yang merembet ke pemukiman warga di Kawasan Tanah Merah,Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara Sabtu 4 Maret 2023. Menteri BUMN Erick Thohir segera siapkan rencana pemindahan Depo Pertamina Plumpang ke area milik Pelindo. Erick juga akan merelokasi kawasan pemukiman dari kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang sekaligus menetapkan Buffer Zone atau zona aman di sekitar TBBM. B Universe Photo/Joanito De Saojoao.
Foto udara Depo Pertamina Plumpang yang berbatasan dengan pemukiman pasca kebakaran yang merembet ke pemukiman warga di Kawasan Tanah Merah,Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara Sabtu 4 Maret 2023. Menteri BUMN Erick Thohir segera siapkan rencana pemindahan Depo Pertamina Plumpang ke area milik Pelindo. Erick juga akan merelokasi kawasan pemukiman dari kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang sekaligus menetapkan Buffer Zone atau zona aman di sekitar TBBM. B Universe Photo/Joanito De Saojoao. (Foto: B Universe Photo / Joanito De Saojoao)

Jakarta, Beritasatu.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menilai pemindahan terminal BBM (TBBM) Plumpang atau Depo Pertamina Plumpang lebih realistis dibanding merelokasi warga Tanah Merah. Pemindahan Depo Pertamina ke lahan Pelindo II Tanjung Priok juga sesuai dengan konsep tata ruang.

Advertisement

"Kalau saya pikir opsi pemindahan Depo Pertamina ke Lahan Pelindo II di Tanjung Priok merupakan hal yang paling realistis ketimbang memindahkan lahan permukiman warga, dan ini sudah sesuai konsep tata ruang," ungkap Nirwono Joga dalam program Obrolan Malam Fristian dengan tema "Plumpang: Warga atau Pertamina yang Pindah" yang disiarkan BTV, Senin (6/3/2023).

Diketahui, kebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) malam. Kebakaran itu merembet ke permukiman warga yang hanya dipisahkan oleh tembok dengan jarak sekitar satu meter. Akibat kebakaran itu, belasan warga meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka.

Saat mengunjung lokasi kebakaran pada Minggu (5/3/2023) kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono untuk mencari solusi agar kebakaran tidak terulang kembali.

Advertisement

Meski menjadi pilihan yang realistis, Nirwono mengungkapkan terdapat kendala dalam memindahkan Depo Pertamina. Salah satunya, terkait kesediaan dana untuk membangun depo di lokasi lain.

"Yang jadi kendala saat ini adalah apakah mungkin pemerintah punya dana besar untuk membangun Depo Pertamina lain di tengah kondisi ekonomi sekarang ini. Selain itu pastinya butuh waktu yang cukup lama untuk membangun depo yang sebesar itu," katanya.

Selain itu, kata Nirwono, perlu diantisipasi tersendatnya pasokan BBM selama proses pembangunan depo baru di Pelindo.

"Karena memang perlu pemikiran tentang jalur distribusinya gimana kalau bangun depo baru," lanjutnya.

Nirwono juga menjelaskan pekerjaan rumah yang tak kalah penting dipikirkan bila memang Depo Pertamina Plumpang dipindah ke wilayah Pelindo. Hal itu adalah pemanfaatan bekas lahan Depo Pertamina Plumpang.

Dikatakan, Pemprov DKI harus segera menata ulang wilayah bekas Depo Pertamina Plumpang. Selain itu, Pemprov DKI juga harus memikirkan keselamatan warga yang bermukim di sekitar Depo Pertamina.

"Kalau dari tinjauan sekarang kan hanya lima sampai 10 meter dari tembok masyarakat sudah membangun rumahnya, sehingga saat ada kejadian kemarin yang dekat situ terbakar. Sehingga ke depan Pemprov DKI bersama Pertamina harus segera menata ulang buffer zone untuk menghindari kejadian terulang di kemudian hari," tegasnya.

Nirwono juga menegaskan pemerintah harus cepat mengambil langkah untuk segera mengambil langkah menyelesaikan pekerjaan rumah ini sebelum depo baru dibangun.

"Pemerintah punya waktu satu atau dua minggu ke depan untuk segera menentukan wilayah zona merah dan tidak boleh dibangun sementara selama Depo Pertamina masih beroperasi dan belum direlokasi. Kalau tidak, masyarakat yang ada di pengungsian akan kembali ke rumah dan membangun kembali rumahnya," ujarnya.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek