“Dua orang itu meninggal karena terjepit batu besar, dan alat berat tidak dapat diakses ke sana sehingga evakuasi hanya dilakukan secara manual,” kata Kepala Basarnas Gorontalo, Heriyanto.
Keempat korban laki-laki tersebut bernama Arifin, Kadir, Anti, dan Ronal. Semuanya merupakan warga Desa Botubilotahu, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato.
Heriyanto juga menjelaskan, sebelumnya para korban pada Kamis kemarin sekitar pukul 07.00 Wita melakukan aktivitas penambangan.
Namun, sekitar pukul 15.00 Wita, lokasi tersebut mengalami longsor yang mengakibatkan 4 orang warga tertimbun.
“Masyarakat di sana mencari emas dengan cara disemprot dengan air menggunakan alkon, jadi tebing tersebut longsor menimpa para penambang,” kata Heriyanto.
Petugas Basarnas Gorontalo Bersama sejumlah penambang berhasil melakukan evakuasi terhadap empat korban yang tertimpa longsor pada Jumat (14/4/2023), pukul 01.30 dini hari.
Sekitar pukul 01.20 Wita, petugas berhasil menemukan korban pertama, Arifin yang mengalami cedera tungkai kiri bagian atas.
Tidak berselang lama korban kedua, Kadir ditemukan selamat. Ia mengalami cedera lengan kiri bagian atas. “Selanjutnya kedua korban dibawa ke Rumah sakit Bumi Panua Pohuwato,” jelas Kepala Basarnas Gorontalo.
“Penyisiran pun dilanjutkan sekitar pukul 01.30 Wita. Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban ke tiga, Anti dan korban ke 4, Ronal yang keduanya dalam kondisi meninggal dunia,” katanya.
Keempat korban langsung dievakuasi menuju rumah sakit Bumi Panua. “Setelah menemukan 4 korban, proses pencarian diberhentikan sekitar pukul 02.50 Wita,” tandas Heriyanto.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar