Alert! Cuaca Panas Mendidih Serang Asia, Bagaimana dengan RI? - CNBC Indonesia

 

Alert! Cuaca Panas Mendidih Serang Asia, Bagaimana dengan RI?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
News
23 April 2023 09:00
Warga menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari di kawasan Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Warga menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari di kawasan Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asia tengah diterjang 'suhu neraka'. Hal yang tidak biasa ini tengah menjadi perbincangan hangat dunia terkini.

Beberapa negara pun mencapai rekor suhu terpanas dalam sepekan terakhir. Yakni, Bangladesh yang tembus di atas suhu 50 derajat celcius. Tepatnya di Kumarkhali, Kushtia dengan suhu 51,2 derajat celcius pada 17 April 2023.

Di samping itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 10 kota terpanas di Asia lainnya terjadi sebagian besar di Myanmar dan India.

Menurut BMKG, hal ini terjadi karena gelombang panas atau heatwave tengah melanda Asia. Indonesia disebut tidak mengalami heatwave, tetapi turut merasakan cuaca yang panas belakangan ini.

"Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan juga tergolong panas," tulis BMKG dalam unggahan di Instagram resminya, Sabtu (22/4/2023).

Warga menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari di kawasan Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Warga menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari di kawasan Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Warga menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari di kawasan Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

BMKG Wilayah II pun mencatat rekor suhu maksimum harian tertinggi 37,2 derajat celcius pada dasarian II April. Tepatnya di Ciputat, Tangerang Selatan pada 17 April 2023.

Ini disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain, dinamika atmosfer yang tidak biasa. Kemudian, suhu panas bulan April di wilayah Asia selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari yang menyebabkan lonjakan panas tahun 2023 terparah.

"Tren pemanasan global dan perubahan iklim: gelombang panas "heatwave" semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering," jelas BMKG.

Selanjutnya, adanya dominasi Monsun Australia yang menandai Indonesia telah memasuki musim kemarau. Terakhir, intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan.

Baca Juga

Komentar