Bos BRI Sebut Ekonomi Indonesia Kebal Resesi, Ini Alasannya
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 2,8% Hal ini memiliki arti, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi global tahun lalu sebesar 3,4%.
"Meskipun secara global mengalami tantangan luar biasa, perekonomian Indonesia tahun ini dinilai masih solid," kata Sunarso dalam konferensi pers pemaparan kinerja BRI kuartal I 2023, Kamis (27/4/2023).
Bahkan, lanjut Sunarso, kinerja BRI hingga Maret 2023 masih melanjutkan pertumbuhan. Tercermin dari peningkatan laba bersih BRI secara konsolidasi sebesar 27,37% secara year on year (yoy) menjadi Rp 15,56 triliun. Didukung dari kredit segmen UMKM, tahun ini perseroan meyakini pertumbuhan kredit bisa tumbuh double digit.
"Kami optimistis Indonesia bisa bertahan dari ancaman resesi dan prospek BRI akan lebih baik di 2023. Ini terlihat dengan kredit yang masih akan tumbuh di level 10% hingga 12% dan didukung dari UMKM, khususnya mikro dan ultramikro. Bukannya kami jemawa, kita tidak boleh sembrono, tidak boleh terlena,"
Sunarso menilai, perlambatan dan gejolak ekonomi global tidak akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik, terlebih potensi resesi Indonesia 2% tahun ini.
Apabila peluang resesi di bawah 2% maka kemungkinan tidak terjadi resesi. Analisa tersebut juga sama dengan Bloomberg yang memprediksi potensi resesi Indonesia 2%.
"Statistik hanya buat prediksi, tapi realisasinya tergantung apa yang kita kerjakan dan faktor yang muncul. Proyeksi BRI resesi 2% bukan berarti tidak terjadi resesi, kita akan terhindar dari resesi selama bisa jaga stabilitas dan jaga potensi untuk pertumbuhan, itu yang harus dijaga," jelas Sunarso.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar