Cara Mudah Tukar Uang Buat Lebaran, di Jalur Mudik Juga Ada Lho!
Bank Indonesia (BI) menyiapkan berbagai cara agar masyarakat bisa menukar uang pecahan kecil untuk hari raya lebaran. Mulai dari kas keliling BI, penukaran di perbankan sampai penukaran di jalur-jalur mudik.
Dalam penukaran uang ini, BI memberlakukan pembatasan yaitu per orang maksimal Rp 3,8 juta untuk pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 2 ribu dan Rp 1.000.
Pembatasan ini dilakukan agar penyebaran uang pecahan kecil ini bisa merata dan seluruh masyarakat bisa menikmati uang baru saat hari raya.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Hari Widodo mengungkapkan BI menyediakan 5.066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di selruh Indonesia. Khusus untuk wilayah DKI Jakarta mulai 3 April sampai 14 April BI bekerja sama dengan 16 bank wilayah DKI Jakarta akan melakukan layanan kas keliling.
Kas keliling tersebut akan mengambil tempat di Masjid Hasyim Asya'ri, Masjid Istiqlal, Masji At Tin, Masjis Islamic Center, dan Masjid Al Azhar. Penukaran ini juga akan digelar ke pasar-pasar. Seperti di Jabodetabek penukaran dilakukan di Pasar Kopro, Pasar Pramuka, Pasar Rawa Bening, Pasar Slipi, Pasar Koja, dan Pasar Tebet pada tanggal 27 Maret-20 April 2023, serta di Parkir Timur Gelora Bung Karno pada 8-9 April 2023.
Lalu untuk masyarakat yang sudah mudik tapi belum menukar uang, bisa menukarkan di sejumlah titik jalur mudik yang ditetapkan.
"Kami juga melayani pemudik untuk menukarkan uang di sejumlah rest area jalan tol di pulau Jawa, Palembang dan Lampung," ujarnya di gedung Transmedia, Senin (10/4/2023).
Dia mengungkapkan, tak cuma di jalur darat, BI juga menyediakan layanan penukaran di pelabuhan seperti Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk.
"Nah untuk menukarkan uang di jalur mudik ini, masyarakat tak perlu daftar atau pesan di aplikasi PINTAR. Bisa langsung tukar," ujarnya.
Dia mengimbau agar masyarakat menukar uang pecahan kecil di tempat resmi. Seperti kas keliling atau kegiatan penukaran dari perbankan.
Menurut dia ada risiko yang mengintai jika masyarakat menukarkan di tempat penukaran yang tidak resmi. Misalnya, ada risiko menerima uang palsu. Karena tak ada pengawasan dari pihak bank dan BI. Lalu ada biaya tambahan yang dikenakan di tempat-tempat tidak resmi itu. Lalu dari sisi keamanan, menukar di tempat resmi akan lebih aman karena diawasi oleh pihak kepolisian.
"Menukar uang langsung di kas keliling BI dan perbankan pasti akan lebih aman. Selain itu juga tidak terpapar risiko uang palsu dan tidak ada biaya tambahan. Itu benefit yang akan didapatkan masyarakat jika menukar di tempat resmi," ujar Hari.
Simak Video "BI Siapkan Rp 18 Triliun untuk Penukaran Uang di Jabar"
(kil/zlf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar