Kapan Tradisi Mudik Lebaran Dimulai? Ini Sejarahnya
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1653097060_4000_2721.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com - Mudik lebaran merupakan tradisi pulang kampung tahunan yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang berada di perantauan dengan tujuan merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga yang berada di kampung halamannya. Kira-kira kapan tradisi mudik lebaran ini dimulai?
Ketika mudik ke kampung halaman, umumnya orang yang mudik ingin kembali mengeratkan tali silaturahmi dengan keluarga, tetangga, dan rekan sejawat, serta berziarah ke makam salah satu keluarga maupun kerabat yang sudah lebih dahulu meninggal dunia.
Tradisi mudik lebaran selalu memberikan kesan yang sulit dilupakan bagi orang-orang yang menjalankannya. Itu karena sejak dalam perjalanannya, mudik memiliki suasana yang khas sehingga tradisi ini dianggap spesial bagi orang-orang yang mengadu nasib di tanah perantauan yang jauh dari keluarga.
Sayangnya tradisi mudik lebaran sempat terhenti pada 2020 dan 2021 akibat pandemi COVID-19. Kala itu pemerintah melarang tradisi mudik tahunan guna mencegah penyebaran virus COVID-19 menyebar. Alhasil mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk membatasi pergerakan masyarakat.
Tradisi mudik baru kembali bisa dijalankan pada pertengahan tahun 2022. Setelah pemerintah melonggarkan peraturannnya dalam rangka penanganan pandemi COVID-19, banyak masyarakat yang akhirnya kembali pulang kampung. Kembalinya tradisi mudik ini menjadi gairah tersendiri bagi para perantau yang sudah rindu akan suasana kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
Mudik lebaran biasa dilakukan setiap tahun. Pertanyaannya, kapan tradisi mudik lebaran dimulai?
Sejarah Singkat Tradisi Mudik
Tradisi mudik lebaran yang sampai saat ini terus dijalankan setiap tahunnya menjelang Hari Raya Idulfitri diperkirakan terjadi sejak awal zaman pemerintahan Kerajaan Majapahit yang wilayah kekuasaannya meliputi sebagian wilayah Benua Asia yang terbentang dari wilayah Sri Lanka hingga Semenanjung Malaya.
Fenomena yang dimaknai sebagai asal muasal mudik ini, terjadi ketika raja dari Kerajaan Majapahit memutuskan mengirim para pejabatnya untuk berjaga di wilayah kekuasaannya masing-masing, dan sewaktu-waktu akan dipanggil kembali menghadap raja di pusat kerajaan untuk memberikan laporan terkait wilayah kekuasaannya dan mengunjungi kampung halamannya.
Versi lain mengatakan bahwa mudik memiliki asal muasal dari masa pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, yang mana saat itu para pejabat dari Kerajaan Mataram Islam yang diutus untuk menjaga wilayahnya masing-masing, setiap bulan Syawal akan kembali ke pusat pemerintahan untuk menghadap raja sekaligus mengunjungi kampung halaman asalnya.
Fenomena mudik lebaran di Indonesia baru menjadi tren pada tahun 1970 yang dilakukan oleh para perantau yang pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga dengan tujuan untuk meminta restu terkait kelancaran hidup dan kariernya yang sebagian besar dihabiskan di perantauan.
Mudik menurut orang-orang Jawa punya arti “mulang disik” atau berarti “pulang dulu”. Sementara menurut orang-orang Betawi, mudik diartikan sebagai “kembali ke udik (kampung)".
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik memiliki dua makna yang berbeda, yaitu pulang kampung dan berlayar ke hulu sungai (udik).
Asal muasal kata mudik pertama kali ditemukan pada naskah kuno “Hikayat Raja Pasai” dari Melayu dan dimaknai sebagai berlayar ke hulu sungai yang biasanya berada di pedalaman pada zaman tersebut.
Seiring pergeseran zaman, kata mudik yang semulanya bermakna “berlayar ke hulu” ini berkembang dan mengalami pergeseran makna menjadi “pergi ke kampung”, karena hulu sungai sendiri identik dengan pedalaman dan kampung asal.
Akhirnya makna mudik berkembang bukan hanya sekedar pulang ke kampung halaman saja, tetapi makna mudik berkembang menjadi “pulang ke tempat asal” yang berarti bukan hanya kampung saja, melainkan bisa saja bermakna kota yang menjadi tempat asal dimana orang-orang yang menjalani tradisi mudik ini dilahirkan.
Mudik lebaran pada saat ini sudah mengalami perubahan tujuan. Mudik yang semula hanya sekadar berkumpul bersama sanak keluarga dan meminta restu untuk kelancaran kariernya, kini mulai berubah menjadi ajang untuk menunjukkan eksistensi diri untuk menunjukan pencapaian-pencapaian yang telah dicapai selama ini.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar