Larang Muslim Uighur Puasa, PII Desak Pemerintah RI Seret China ke Mahkamah Internasional
- ANTARA FOTO/Basri Marzuki
VIVA Nasional – Dewan Pimpinan Pusat Pelajar Islam Indonesia (DPP PII) meminta pemerintah Indonesia dan negara-negara dunia mengutuk Beijing karena melarang Muslim Uighur beribadah dan berpuasa Ramadhan. PII meminta Indonesia membawa permasalahan berat Hak Asasi Manusia (HAM) ini ke Mahkamah Internasional.
Perbuatan China melarang umat Muslim di Tiongkok berpuasa dinilai tindakan keji dan tak menghormati agama Islam sebagai agama yang sah diakui oleh peradaban umat manusia di dunia.
“Pertama, DPP PII mengutuk Laktanullah Beijing, zionis komunis atas tindakannya melarang umat Muslim berpuasa di bulan suci Ramadan,” ucap Wakil Bendahara DPP PII, Furqan Raka kepada wartawan, Minggu 2 April 2023.
Tindakan represif militer China terhadap etnis Muslim Uighur
- NPR
Langkah Tiongkok melarang Muslim di sana untuk berpuasa dinilai bukti nyata permusuhan terhadap agama Islam dan tak menutup kemungkinan juga terhadap agama-agama lain. Sedikitnya 11,4 juta Muslim Hui China, sebuah komunitas dekat etnis China yang telah mempertahankan keyakinan Muslim mereka selama berabad-abad, saat ini berada dalam situasi berbahaya karena kepecayaan mereka dipaksa terhapus oleh Beijing yang saat ini dikuasai penuh oleh Partai Komunis Tiongkok.
Beberapa kelompok dan pegiat HAM internasional termasuk jaringan pembela HAM China dalam laporannya menyebut umat Muslim di Tiongkok meski tercatat sebagai warga negaranya, telah diidentifikasi oleh Beijing sebagai ancaman yang harus diselesaikan melalui asimilasi paksa.
“Ini sangat kontras dengan kebebasan beragama yang mereka nikmati sebelum Presiden Xi Jinping melancarkan serangan baru terhadap ibadah agama, memaksa orang Kristen, Muslim, dan Budha untuk tunduk pada kontrol partai dan penyensoran kehidupan beragama,” kata Furqan.
Untuk itu, lanjutnya, DPP PII meminta pemimpin-pemimpin dunia khususnya Indonesia untuk mengikuti langkah berani Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang lantang mengatakan Amerika Serikat mendukung komunitas Muslim yang menderita kesulitan dan penindasan.
“Sudah saatnya negara-negara dunia yang beragama untuk menyeret Presiden Xi Jinping dan kroni-kroninya ke Pengadilan HAM Internasional, untuk mempertanggungjawabkan dosa-dosanya terhadap muslim di China,” kata Furqan lagi.
Sebelumnya diberitakan, saat Muslim di seluruh dunia kini memulai ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, muslim di China menghadapi larangan puasa dan tradisi budaya dan agama mereka semakin diserang.
Aksi demonstrasi bela muslim Uighur di depan Kedubes China.
- Dok. Aliansi Mahasiswa Islam.
Masyarakat Muslim Uighur di wilayah barat laut Xinjiang diperintahkan untuk tidak mengizinkan anak-anak mereka berpuasa, dengan anak-anak ditanyai oleh pihak berwenang mengenai apakah orang tua mereka berpuasa atau tidak, kata pejabat setempat dan kelompok hak asasi manusia.
“Selama Ramadhan, pihak berwenang meminta 1.811 desa (di Xinjiang) untuk menerapkan sistem pemantauan sepanjang waktu, termasuk inspeksi langsung ke rumah keluarga Uighur,” kata juru bicara Kongres Uighur Dunia, Dilshat Rishit, melansir Radio Free Asia.
Komentar
Posting Komentar