Lebaran Selalu Dikaitkan dengan Mudik, Begini Asal-usulnya - detiktravel - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Lebaran Selalu Dikaitkan dengan Mudik, Begini Asal-usulnya - detiktravel

Share This

 

Lebaran Selalu Dikaitkan dengan Mudik, Begini Asal-usulnya

Putu Intan - detikTravel
Ilustrasi Mudik
Ilustrasi mudik. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Setiap tahun, jutaan orang Indonesia memanfaatkan momen libur Lebaran untuk mudik. Tradisi ini rupanya sudah eksis sejak lama.

Istilah mudik digunakan untuk menggambarkan kegiatan seseorang pulang ke kampung halaman. Orang-orang biasanya akan beramai-ramai mudik saat Idulfitri. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk berkumpul bersama keluarga setelah sekian lama hidup terpisah.

Pergerakan mudik paling banyak terlihat di Pulau Jawa. Namun tak banyak yang tahu bahwa istilah mudik justru berasal dari bahasa Melayu.

Dilansir dari situs Universitas Gadjah Mada, mudik diambil dari kata udik yang artinya hulu atau ujung. Hal ini dikaitkan dengan tempat tinggal orang Melayu di masa lalu yang berada di hulu sungai dan mereka akan bepergian ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk. Kemudian pada sore hari akan kembali ke hulu.

"Berasal dari bahasa Melayu, udik. Konteksnya pergi ke muara dan kemudian pulang kampung. Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya," kata Antropolog UGM, Prof Heddy Shri Ahimsa-Putra.

Di Indonesia sendiri, istilah mudik mulai dikenal luas di tahun 1970-an. Kala itu, pemerintah Orde Baru memang menggenjot pembangunan di kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Hal ini mendorong orang-orang untuk mencari pekerjaan di kota-kota tersebut.

Hal ini menyebabkan mereka meninggalkan kampung halaman dan terpisah dengan keluarga besar. Maka begitu ada momen libur yang agak panjang, mereka akan pulang ke rumah.

"Kangen pasti. Menunggu libur yang agak panjang agar bisa kumpul sangat ditunggu. Karena kita di Indonesia masyarakat muslim yang paling banyak maka lebaran Idulfitri jadi pilihan. Berbeda di Amerika dan Eropa, warganya banyak pulang kampung saat perayaan thanksgiving atau perayaan natal. Sementara di kita ya Idulfitri," ujarnya.

Uniknya, seiring berjalannya waktu, motivasi seseorang mudik itu terus berkembang. Jika mulanya hanya ingin menengok keluarga, mudik juga dapat menjadi ajang untuk menunjukkan keberhasilan mereka di perantauan.

"Motivasi lain karena ingin menunjukkan ia sudah berhasil secara ekonomi," kata Prof Heddy.





Simak Video "Bukan di Perjalanan, Pemudik Justru Banyak Kecelakaan di Kampung Halaman"

(pin/pin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages