Prajurit TNI Pencari Pilot Susi Air Dibunuh Egianus Kogoya, Komisi I DPR: Sampaikan pada Dunia, KKB Papua Musuh Bersama! - Semua Halaman - Grid Hot

 

Prajurit TNI Pencari Pilot Susi Air Dibunuh Egianus Kogoya, Komisi I DPR: Sampaikan pada Dunia, KKB Papua Musuh Bersama! - Semua Halaman - Grid Hot

Candra Mega Sari
4-5 minutes
Selasa, 18 April 2023 | 19:35 WIB

Pratu Miftahul Arifin gugur usai ditembak KKB Papua di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023).

Pratu Miftahul Arifin gugur usai ditembak KKB Papua di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). (Istimewa)

Gridhot.ID - KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya melakukan penyerangan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4/2023).

KKB Papua menyerang prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna atau Satgas Yonif R 321/GT yang sedang melakukan operasi penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen.

Serangan dari KKB Papua itu menyebabkan satu prajurit TNI yakni Pratu Miftahul Arifin gugur tertembak.

Jasad Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter di hutan Papua Pegunungan.

Buntut penyerangan dari kelompok Egianus Kogoya, anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat Rizki Natakusumah meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk menyampaikan kepada dunia bahwa teroris KKB Papua merupakan musuh bersama.

"Kami hendak mendesak Kemlu sebagai corong pemerintah ke luar negeri untuk menyampaikan kepada dunia bahwa KKB merupakan kelompok yang patut dijadikan musuh bersama," ujar Rizki saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Senin (17/4/2023).

"Aksi yang dilakukan KKB baru-baru ini tidak bisa dijustifikasi, sehingga upaya apa pun yang dilakukan jaringan kelompok ini di luar negeri harus segera dibatasi keberadaannya," kata dia.

Terkait penembakan yang dialami para prajurit TNI saat mencari pilot Susi Air, Rizki berharap mereka bisa tetap berpikir jernih dalam rangka menyelesaikan misi pembebasan ini.

Menurut dia, strategi dan rencana pembebasan tetap harus berjalan dan berfokus pada pendekatan persuasif sebagaimana yang telah diutarakan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

"TNI tetap harus menjaga diri dari provokasi yang dilakukan oleh KKB. Karena kasus ini tengah menjadi perhatian dunia internasional," kata dia.

Ia juga menyesalkan penembakan yang dilakukan KKB Papua terhadap Pratu Miftahul Arifin.

Baca Juga: Panglima KKB Papua Jonatan M Pigai Jadi Dalangnya, Kantor Bupati Dogiyai Ludes Terbakar, OPM: Kami Tak Butuh Fasilitas Ini

Rizki turut berduka cita atas gugurnya Pratu Miftahul Arifin.

"Semoga keluarga dan partner prajurit TNI kuat menghadapi berita duka ini," ujar Rizki.

Kronologi penembakan

Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono memaparkan kronologi soal peristiwa prajurit Satgas Yonif R 321/GT yang diserang KKB Papua saat operasi pencarian pilot Susi Air.

Penyerangan itu terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sekira pukul 16.30 WIT.

Akibat penyerangan itu, satu prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Pratu Miftahul Arifin gugur.

Julius mengatakan, penyerangan terjadi ketika Satgas Yonif Raider 321 sedang mendekati posisi penyandera Kapten Philips Marthen.

"Dari Satgas (Yonif Raider 321) mencoba menyisir mendekati posisi dari para penyandera (KKB Papua), kemudian ada serangan dari mereka," kata Julius saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Akibat penyerangan KKB Papua, Pratu Miftahul Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.

Setelah itu, kata Julius, terjadi serangan lanjutan dari KKB Papua terhadap Satgas Yonif Raider 321.

"Ketika (prajurit) mencoba untuk menolong (Pratu Miftahul), (mereka) mendapatkan serangan ulang," ujar Julius.

Julius membantah bila disebutkan ada enam prajurit yang gugur akibat penyerangan susulan itu.

Dia mengatakan, kondisi prajurit lain yang mendapatkan serangan susulan itu masih didalami.

"Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman. Untuk jumlah korban nanti akan kami data ulang, dan kami sampaikan," kata Julius.

Baca Juga: Penjaga Markas KKB Papua Diringkus TNI-Polri, Ini Daftar Senjata dan Amunisi yang Ditemukan di Persembunyian Egianus Kogoya

(*)

PROMOTED CONTENT


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya