Transaksi Kripto Masih Sepi di 2023, Kepala Bappebti: Jangan FOMO! - Beritasatu

 

Transaksi Kripto Masih Sepi di 2023, Kepala Bappebti: Jangan FOMO!

Jumat, 7 April 2023 | 09:41 WIB
Vinnilya Huanggrio / FER
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko dalam acara
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko dalam acara "Soft Launching dan Talkshow Prospek Industri Kripto Pasca Pengesahan UU P2SK” di Jakarta, Kamis, 6 April 2023. (B Universe Photo/Vinnilya Huanggrio)

Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko memprediksi transaksi cryptocurrency atau aset kripto masih belum akan membaik di tahun 2023 ini.

Hal ini diungkapkan Didid dalam acara “Soft Launching dan Talkshow Prospek Industri Kripto Pasca Pengesahan UU P2SK” di Holland Village, Jakarta Selatan.

"Tahun ini masih belum, aset kripto ini kayak-nya dalam perhitungan kami masih belum akan membaik seperti di 2021,” kata Didid.

Advertisement

Didid menyebutkan, transaksi aset kripto di tahun ini jauh sekali jika dibandingkan dengan yang tercatat pada tahun 2021 dan 2022. Dimana ada sekitar Rp 859 triliun pada 2021 dan Rp 303 triliun pada 2022.

"Jadi enggak sampai separuhnya. Tahun ini perhitungan kami walaupun tidak lebih jelek, tetapi untuk menjadi lebih baik dari 2022 juga agak sulit,” ucap dia.

Dikatakan Didid, sekarang baru sekitar Rp 25 koma sekian triliun total transaksi aset kripto dalam dua bulan pertama tahun 2023 ini. Sehingga, jauh lebih rendah daripada rata-rata di tahun 2022 dimana transaksinya mencapai Rp 22 triliun per bulan.

Namun demikian, kata Didid, meski tren transaksi aset kripto mengalami penurunan, namun jumlah pemain atau investor aset kripto justru meningkat drastis.

"Nah, ini sudah mencapai angka 17 juta (investor). Pemainnya, investor meningkat sangat pesat namun tingkat transaksinya turun,” tutur Didid.

Menurut Didid, di satu sisi Bappebti tetap harus menjaga 17 juta investor kripto ini harus dilindungi Bappebti. Juga hendaknya memastikan perlindungan agar investasi mereka itu tidak terbuang sia-sia.

"Lain halnya kalau ada kenaikan dan penurunan atau fluktuasi dari nilai kripto itu sendiri, itu monggo saja karena itu adalah pasar,” ujar dia.

Menghadapi tren penurunan transaksi aset kripto di tahun ini, Didid mengimbau kepada masyarakat yang tertarik agar dapat menentukan kapan waktu beli dan kapan waktu menjual aset kripto dengan bijak tanpa terbawa arus atau ikut-ikutan orang lain.

"Kalau kita lihat kebanyakan pemain kripto itu kan ya mohon maaf latah ikut-ikutan, jangan FOMO, jadi transaksinya naik yang lain ikut naik terus diem ikut diem,” jelas Didid.

"Jadi silahkan dicari kira-kira kapan saat yang tepat buat beli kapan dan kapan saat jual,” sambungnya.

Terlebih, Bappebti beberapa waktu yang lalu sudah melaksanakan literasi supaya masyarakat semakin mengerti tentang aset kripto. "Makanya, kemarin juga kegiatan literasi itu kami lakukan supaya orang semakin mengerti kripto itu bagaimana,” sebut Didid.

Lebih lanjut, Bappebti menggandeng Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) tengah membuat produk-produk baru. Produk-produk baru ini dibuat supaya dapat lebih menarik calon investor terutama investor pemula maupun yang risk avoiding.

"Jadi yang khawatir dengan resiko, maka kami carikan formulasi-formulasi kebijakan yang memungkinkan akan adanya bauran dari aset kripto ini,” pungkas Didid.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

Baca Juga

Komentar