WARNING! Bagi Warga Maluku yang Mau Lihat Gerhana Matahari Wajib Hati-hati - Halaman all
TRIBUNAMBON.COM - Bahaya melihat proses Gerhana Matahari dengan mata telanjang tanpa alat perantara bisa merusak kesehatan mata.
Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari 2023. Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada akhir Ramadhan tepatnya tanggal 20 April 2023 nanti.
Gerhana Matahari Hibrida adalah pada waktu yang bersamaan terjadi dua macam Gerhana, yaitu Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.
Gerhana Matahari Hibrida terakhir terjadi di Indonesia 216 tahun yang lalu.
Kemudian baru akan terjadi lagi pada tahun 2049 mendatang.
Di Maluku, fenomena ini akan terlihat dengan jelas.
Gerhana Matahari Hibrida dimulai dengan Gerhana Matahari Cincin yang berubah menjadi gerhana Matahari total. Kemudian dalam waktu singkat, gerhana kembali berubah menjadi Gerhana Matahari Cincin.
Meski hibrida, Indonesia hanya akan dilalui oleh jalur Gerhana Matahari Total saja karena jarak Bulan yang sedikit lebih dekat ke Bumi.
Apakah Gerhana Matahari Hibrida Berbahaya?
Gerhana Matahari 2023 yang terjadi pada 20 April 2023 nanti adalah Gerhana Matahari Hibrida.
Gerhana Matahari Hibrida memiliki dua fase yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.
Saat Gerhana Matahari Cincin maka tidak diperbolehkan melihat secara langsung. Sebab, melihat ke arah Matahari secara langsung dapat membahayakan kesehatan mata.
Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, bahaya ini ditimbukan oleh sinar ultraviolet B yang dipancarkan Matahari, termasuk pada saat terjadinya gerhana Matahari pada titik ketika matahari tidak sepenuhnya tertutup.
Meskipun Matahari hanya terlihat sebagian, sinar ultraviolet yang dipancarkan tetap berbahaya. Paparan langsung terhadap cahaya Matahari dapat mengakibatkan retinopathy solaris atau kerusakan pada retina yang menyebabkan penglihatan menjadi rabun.
Secara fisik memang mata terlihat baik-baik saja karena kerusakan ini hanya bisa diketahui ketika mengamati retina dengan alat khusus.
Bagi kalian yang ingin mengamatinya, harap berhati-hati dan selalu gunakan alat bantu kacamata atau filter Matahari.
Kita bisa mengamati gerhana matahari dengan aman yaitu menggunakan teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus Gerhana Matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter Matahari dan melalui kamera pinhole (lubang jarum).
“Ingat kita tidak boleh melihat Matahari secara langsung tanpa menggunakan filter khusus Matahari,” tegas Johan Muhamad Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dikutip dari laman BRIN.
Sementara, pengamatan fenomena Gerhana Matahari Hibrida tersebut akan dipusatkan di Planetarium dan Observatorium Jakarta Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Wilayah yang mengalami Gerhana Matahari 2023
Dikutip dari Kompas.com 10 April 2023 tidak semua wilayah di Indonesia mengalami Gerhana Matahari 2023 pada 20 April nanti.
Saat fenomena Gerhana Matahari Hibrida terjadi, sebagian besar wilayah di Maluku dan beberapa di Papua akan mengalami Gerhana Matahari Total, yakni di wilayah berikut:
- Maluku
- Pulau Kisar
- Pulau Maopora
- Pulau Damar
- Pulau Watubela
- Papua Barat
- Kepulauan Antalisa
- Randepandai
- Roswar
- Pulau Num
- Papua
- Wooi
- Serui
- Biak Kota
Sementara itu, wilayah Indonesia yang mengalami Gerhana Matahari 2023 yakni Gerhana Matahari Sebagian adalah Yogyakarta, Medan, dan Jayapura.
Yogyakarta menjadi wilayah yang memulai gerhana Matahari sebagian paling awal.
Tetapi, wilayah yang lebih awal mengakhiri Gerhana Matahari sebagian adalah Medan dan wilayah yang paling terakhir memulai dan mengahiri fenomena ini adalah Jayapura.
Demikian penjelasan mengenai fenomena Gerhana Matahari 2023 yakni Gerhana Matahari Hibrida, jadwal serta wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Hibrida, serta apakah Gerhana Matahari Hibrida berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar