Apa Itu Konjungtivitis, Penglihatan Bisa Dibuat Kabur, Ini Penyebab dan Tanda-tandanya
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Fmanado%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2Fmata-merah.jpg)
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesehatan menjadi salah satu hal yang penting.
Salah satunya merawat bagian mata.
Diketahui mata menjadi indra yang sangat penting bagi setiap orang untuk beraktivitas.
Terkait hal tersebut seringkali merasakan sakit mata hingga menjadi merah.
Hal tersebut sebagai Konjungtivitis.
Lantas apa sebenarnya itu Konjungtivitis?
Berikut penjelasannya.
Konjungtivitis umum dikenal sebagai kondisi mata merah yang banyak penyebabnya.
Ini bisa kita alami karena alergen, bakteri, atau virus, termasuk Covid-19.
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit mata, perasaan ada sesuatu yang mengganjal di mata Anda, penglihatan kabur dan sensitivitas cahaya.
Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang apa itu konjungtivits, penyebab, dan tanda-tandanya.
Apa itu konjungtivitis?
Mengutip Mayo Clinic, konjungtivitis adalah istilah medis untuk peradangan pada selaput transparan yang melapisi kelopak mata bagian dalam dan bola mata. Selaput ini disebut konjungtiva.
Konjungtiva membantu menjaga kelopak mata dan bola mata Anda tetap lembab.
Saat pembuluh darah kecil di konjungtiva menjadi bengkak dan teriritasi, pembuluh darah tersebut lebih terlihat.
Itu kemudian menyebabkan bagian putih mata tampak kemerahan atau merah muda.
Kondisi medis yang disebut sebagai mata merah ini, mungkin juga akan menimbulkan munculnya cairan (keputihan) yang berasal dari mata yang terinfeksi atau kerak pada bulu mata dan kelopak mata Anda.
Meskipun mata merah dapat menyebabkan iritasi, hal itu jarang memengaruhi penglihatan Anda.
Perawatan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan mata merah. Selain itu, mata merah juga dapat menular.
Diagnosis dini dan tindakan pencegahan tertentu terhadap konjungtivitis dapat membantu membatasi penyebarannya.
Apa saja penyebab konjungtivitis?
Mengutip Cleveland Clinic, penyebab konjungtivitis adalah pembuluh darah di selaput yang menutupi mata Anda (konjungtiva) meradang.
Sementara, penyebab peradangan itu dapat berupa infeksi virus, bakteri, reaksi alergi, atau saluran air mata yang tidak terbuka sempurna pada bayi.
Berikut macam penyebab konjungtivitis:
- Virus: ini adalah penyebab paling umum dari mata merah. Covid-19 adalah salah satu virus yang dapat menyebabkan mata merah.
- Bakteri: jenis bakteri umum yang menyebabkan konjungtivitis bakteri termasuk Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumonia, dan Pseudomonas aeruginosa.
- Alergen: ini termasuk jamur, serbuk sari, atau zat lain yang menyebabkan alergi.
- Zat yang mengiritasi: ini termasuk sampo, kosmetik, lensa kontak, kotoran, asap, dan klorin kolam.
- Infeksi Menular Seksual (IMS): virus (herpes simpleks) atau bakteri (gonore atau klamidia) dapat menyebabkan IMS. IMS dapat menyebabkan mata merah pada orang dewasa dan bayi baru lahir.
- Benda asing di mata Anda
- Saluran air mata yang tersumbat atau tidak terbuka sepenuhnya pada bayi
- Kondisi autoimun: penyakit yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan adalah penyebab langka mata merah.
Apa saja tanda-tanda konjungtivitis?
Mengutip Mayo Clinic, tanda-tanda konjungtivitis yang paling umum meliputi:
- Kemerahan pada satu atau kedua mata
- Gatal pada satu atau kedua mata
- Perasaan berpasir di satu atau kedua mata
- Belekan di salah satu atau kedua mata yang membentuk kerak pada malam hari yang dapat mencegah mata Anda terbuka di pagi hari
- Mata berair
- Lebih peka terhadap cahaya, yang disebut fotofobia.
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit mata, perasaan ada sesuatu yang mengganjal di mata Anda.
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, segeralah periksa ke dokter.
Anda yang memakai lensa kontak harus berhenti memakai lensa kontak segera setelah gejala mata merah mulai muncul.
Jika gejala Anda tidak membaik dalam waktu 12 hingga 24 jam, disarankan segera periksa ke dokter untuk memastikan Anda tidak mengalami infeksi mata yang lebih serius terkait penggunaan lensa kontak.
Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar