Astronot NASA dalam Misi ke Mars Harus Perempuan, Ini Alasannya
Jakarta, Beritasatu.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA berencana meluncurkan misi manusia pertama ke Mars pada tahun 2030-an. Sebuah studi baru memberi saran, NASA harus mengirim semua kru perempuan ke Mars dalam misi tersebut.
Ada sejumlah alasan yang mendasari usulan tersebut. Ini karena perempuan dinilai memancarkan lebih sedikit energi dibandingkan laki-laki dan membutuhkan lebih sedikit sumber daya.
"Para peneliti dari Badan Antariksa Eropa (ESA) menemukan bahwa perempuan menggunakan lebih sedikit oksigen, menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida, dan membutuhkan lebih sedikit makanan dibandingkan pria," ungkap hasil studi tersebut dikutip dailymail
Tim peneliti mensimulasikan misi 1.080 hari dengan empat astronot perempuan dan menemukan bahwa mereka membutuhkan 3.736 pound lebih sedikit makanan, menghemat lebih dari US$ 158 juta.
Karena Mars berjarak sekitar tujuh bulan perjalanan dari Bumi, penelitian tersebut mendesak badan antariksa untuk mempertimbangkan temuan mereka guna mengurangi massa dan volume makanan yang harus diluncurkan dan disimpan bersama awaknya.
NASA sendiri telah mengirim total 355 orang ke luar angkasa sejauh ini, 55 di antaranya adalah perempuan atau sekitar 15%. Valentina Tereshkova dari Rusia adalah perempuan pertama yang meninggalkan atmosfer bumi, berangkat pada tahun 1937.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar