Monday
11Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Bareskrim

Bareskrim Telusuri Aliran Dana Tersangka Perdagangan Orang ke Myanmar - inews.id

2 min read

 

Bareskrim Telusuri Aliran Dana Tersangka Perdagangan Orang ke Myanmar

inews.id
May 18, 2023
Bareskrim Polri bakal menyelidiki aliran dana dua tersangka tindak pidana perdagangan orang
Bareskrim Polri bakal menyelidiki aliran dana dua tersangka tindak pidana perdagangan orang

JAKARTA, iNews.id - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri bakal menyelidiki aliran dana dua tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan korban 25 WNI ke Myanmar. Proses penyelidikan masih berlangsung.

“Memang belum ada TPPU hanya akan kami lidik alirannya,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, Kamis (18/5/2023).

Koordinator MAKI Ungkap Alasan Laporkan Menko Polhukam, Menkeu dan Kepala PPATK ke Bareskrim - MNC Trijaya Baca juga Koordinator MAKI Ungkap Alasan Laporkan Menko Polhukam, Menkeu dan Kepala PPATK ke Bareskrim - MNC Trijaya

Dua pelaku yang ditetapkan tersangka, yakni Anita Setia Dewi dan Andri Satria Nugraha.

Hasil penyidikan kedua tersangka merekrut 16 dari 25 WNI korban TPPO di Myanmar. Keduanya dijerat dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau Pasal 18 Undang-Undang Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Kasus KSP Indosurya, Bareskrim Lakukan Penyelidikan Baru - Beritasatu Baca juga Kasus KSP Indosurya, Bareskrim Lakukan Penyelidikan Baru - Beritasatu

Djuhandhani mengatakan penyidik sudah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana para tersangka, termasuk perusahaan yang terlibat dengan para tersangka, juga untuk mencari tau apakah ada keuntungan yang didapat para tersangka dari praktik ilegal yang dilakukannya.

“Nanti dari hasil tracing PPATK kami akan mengetahui seberapa keuntungan yang didapat dari para pelaku terkait 25 WNI ini,” kata Djuhandhani.

Adapun dari hasil penyidikan, diungkapkan pola perekrutan yang dilakukan kedua pelaku, yakni merekrut korban dengan tawaran kerja ke Thailand melalui kerabat, teman, ataupun kenalan.

Kemudian, korban dibantu pengurusan paspor oleh pelaku dan dilakukan wawancara oleh pengguna dengan menggunakan fitur panggilan video. Beberapa korban pekerja migran nonprosedural ini sempat ditampung di sebuah rumah dan apartemen milik pelaku, tempat ditangkapnya kedua pelaku.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Follow Berita iNews di Google News

Komentar
Additional JS