Cerita Dokter Saat Pasien Tak Mau Akui Terkena Kusta
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fawsimages.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2018%2F03%2F18%2Feb8131b2-5fbe-4c7c-b575-fc46155d9a85_169.jpeg%3Fw%3D600%26q%3D90)
Gowa - Menjadi seorang dokter sudah sewajarnya mendapat keluhan dari seorang pasien. Termasuk dr Jehan yang mengalami hal serupa. Apalagi penyakit pasien yang dihadapi dr Jehan tidak biasa, yakni penyakit kusta, penyakit yang masih dinilai menakutkan.
"Jadi biasanya keluhan mereka itu takut stigma jelek dari masyarakat dan sekitarnya. Jadi ada yang bilang ini penyakit kutukan, bahwa ini penyakit yang tidak boleh sama sekali berinteraksi dengan dia," kata dr Jehan, dokter Puskesmas Kanjilo, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan saat berbincang dengan detikHealth.
Diceritakan dr Jehan, bahkan ia pernah punya pengalaman saat menangani pasien yang rupanya merupakan 'pasien lama' kusta, hanya saja pasien tersebut tidak lantas mengaku kepadanya meski ia sudah melakukan wawancara maupun anamnesa.
Kemudian, dr Jehan memberikan motivasi pada pasien kusta tersebut serta meyakinkan bahwa pasien kusta bisa ditolong supaya tidak terjadi komplikasi kecatatan.
"Jadi pada saat kita motivasi seperti itu dia baru mengakui dan bercerita bahwa saya sudah pernah berobat di sini di rumah sakit rujukan kusta," imbuh dr Jehan.
Dalam kesempatan yang sama, Duta World Health Organization (WHO) dari Jepang, Yohei Sasakawa yang tak bisa berbahasa Indonesia, dan dibantu oleh seorang penerjemah itu menyampaikan juga bahwa masih banyak yang tidak melakukan deteksi secara dini dan kerap mengabaikan penyakit kusta tersebut bahkan mengganggap penyakit tersebut adalah hukuman dari Tuhan.
Sehingga ketika datang berobat ke klinik, puskesmas atau rumah sakit, tak jarang kaki atau tangan pasien sudah cacat atau ada luka-luka di tubuh karena tidak melakukan deteksi dini.
"Jadi saya menekankan bahwa penyakit kusta bukan kutukan, bukan hukuman dari Tuhan. Saya sendiri menyentuh berapa ribu penderita kusta dan sampai sekarang saya sehat-sehat saja," ucap Sasakawa sambil melemparkan senyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar