Gubernur BI: Penguatan Rupiah Ditopang Fundamental Ekonomi

Jakarta, beritasatu.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah akan stabil dan menguat sepanjang tahun 2023 dan berlanjut pada tahun depan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah dikarenakan fundamental perekonomian dalam negeri yang menununjukkan sinyalemen positif.
"Nilai tukar rupiah pada tahun ini Rp 14.800 sampai 15.200 per dolar AS, dan akan menguat pada 2024 dengan kisaran Rp 14.600 sampai Rp 15.100 per dolar AS,” ucap Perry Warjiyo, dalam Rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (30/5/2023).
Menurut Perry, kondisi inflasi pada tahun ini menurun lebih cepat dari perkiraan. Inflasi akan menurun pada kuartal II-2023. Pada 2023 BI dan pemerintah menargetkan inflasi berada di kisaran 2% sampai 4%.
"Inflasi akan kembali di bawah 4% sejak Agustus atau paling lambat September 2023, tahun ini inflasi IHK kami perkirakan sekitar 3,3% tahun ini sehingga kembali ke sasaran 2%-4%,” tegasnya.

Sedangkan untuk tahun 2024, inflasi akan terkendali dalam kisaran 1,5% sampai 3,5%. Inflasi tahun 2024 bisa lebih rendah dari kondisi tahun 2023 sebagai dampak kebijakan suku bunga BI dan stabilisasi nilai tukar rupiah yang ditempuh BI.
"Hal ini didukung sinergi BI dan pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Kami meyakini inflasi tahun ini IHK akan terkendali 2%-4% dan tahun depan 1,5% sampai 3,5%,” kata Perry.
BI berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai langkah-langkah, seperti melakukan intervensi di pasar valas, menstabilkan pasar surat berharga negara (SBN), hingga meningkatkan devisa hasil ekspor (DHE) melalui instrumen term deposit valas DHE.
"Kami juga memperluas local currency transaction (LCT) tidak hanya dengan Asean, tetapi juga dengan Tiongkok sudah banyak berkembang. Sudah berjalan dengan Jepang, dan kami akan memperluas dengan Korea selatan,” kata Perry.
Sementara, dari sisi kondisi eksternal, dia melihat kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan tetap surplus di tahun ini dengan kecukupan cadangan devisa yang terus meningkat.
Surplus NPI ditopang oleh surplus neraca perdagangan dan jasa karena ekspor dan aliran masuk modal asing yang masih cukup bagus. Khususnya yang masuk melalui penanaman modal asing.
"Secara keseluruhan NPI kami perkirakan surplus tahun ini dan ini akan mendukung nilai tukar rupiah yang akan stabil dan bahkan cenderung menguat,” tandas Perry.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT

Kurs Rupiah Hari Ini Stabil di Rp 14.965

Kurs Rupiah Hari Ini Terdepresiasi 22 Poin ke Rp 14.897

Kurs Rupiah Menguat ke Kisaran Rp 14.850

Kurs Rupiah Hari Ini Menguat 30 Poin ke Rp 14.890

Terdepresiasi 100 Poin, Kurs Rupiah Kembali Dekati Kisaran Rp 15.000

Kurs Rupiah Kembali Terdepresiasi ke Rp 14.868
eL Run 2023 di Bandung
BERITA TERKINI

Waspada El Nino, Kepala Bapanas Sebut soal Cadangan Pangan Pemerintah

Final Liga Europa, Sevilla vs AS Roma: Ini Berita Tim, Statistik, dan Prediksi

14 Hari, Polda Lampung Tangkap 307 Pelaku Kejahatan dan Sita 36 Senjata Api

Buru Striker, Ini Deretan Pemain Bidikan Real Madrid

"BRImo: Future Garuda" Dorong Talenta Muda Timba Ilmu dari 4 Legenda Sepak Bola Dunia

Kesetaraan Gender Jadi Isu Prioritas Perusahaan di Indonesia

Operasi Pasar di Lombok Utara, Telur Diserbu Warga

AAUI Sebut Sejumlah Perusahaan Asuransi Umum Tidak Sehat

Video Reaksi Putri Guardiola Saat Tatap Julian Alvarez Jadi Trending

Tidak ada komentar:
Posting Komentar