Pulau-Pulau Yang Pernah Menjadi Tempat Karantina Penyakit Menular By pintarkom - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Pulau-Pulau Yang Pernah Menjadi Tempat Karantina Penyakit Menular By pintarkom

Share This

Pulau-Pulau Yang Pernah Menjadi Tempat Karantina Penyakit Menular

By pintarkom
pintarkom.com
March 3, 2020

3.000 nyawa melayang dan lebih dari 85.000 orang terinfeksi di seluruh dunia akibat virus corona. Tak khayal berbagai negara berupaya melindungi rakyatnya. Salah satunya adalah dengan mengevakuasi warganya dari Wuhan dan kota lain di Provinsi Hubei, Tiongkok.

Langkah yang sama juga ditempuh oleh Indonesia, dengan memulangkan 238 WNI dari Wuhan. Namun, demi keamanan dan keselamatan, mereka harus dikarantina selama 14 hari di Pulau Natuna sebelum kembali ke keluarga.

Pemerintah Indonesia juga memulangkan 188 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di kapal pesiar World Dream.

Terletak di gugusan Kepulauan Seribu, Pulau Sebaru Kecil ditetapkan menjadi lokasi observasi terhadap mereka. Pulau Sebaru Kecil dengan luas 16 hektar dipilih sebagai lokasi observasi karena sudah lama tak didiami dan memiliki fasilitas lengkap. Di pulau tersebut terdapat asrama dengan model gedung yang terpisah serta ruang perawatan bekas rehabilitasi pecandu narkoba.

Pulau Sebaru Kecil memiliki jarak yang cukup jauh dengan pulau lainnya. Pulau terdekat adalah Pulau Kelapa dengan jarak 32 km sehingga dinilai cukup aman untuk observasi.

Karantina pengidap wabah di pulau khusus sebenarnya sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu. Namun, banyak pulau karantina di berbagai negara justru menyimpan sejarah kelam akibat belum majunya dunia kedokteran. Karena pengetahuan yang terbatas, pulau karantina tersebut menjadi kuburan massal bagi para penderita penyakit yang saat itu belum ditemukan obatnya. Seperti apakah pulau-pulau yang dahulu pernah menjadi tempat karantina bagi penderita penyakit menular ini?

4. Lazzaretto Vecchio, Italia (kuburan para penyakitan kusta di Eropa)

Lazzaretto Vecchio adalah pulau karantina di Italia. Pulau karantina yang satu ini dibangun pada 1423 Masehi di Laguna, Venesia. Lazzaretto Vecchio merupakan pulau karantina pertama yang dibangun untuk merawat dan mengobati orang-orang yang tertular wabah di Eropa. Salah satu wabah yang paling ditakutkan kala itu adalah kusta.

Di lahan 2,5 hektar ini telah terjadi berbagai peristiwa yang menyedihkan sekaligus mengerikan. Mereka yang masuk Vecchio tidak dapat keluar lagi meski telah dinyatakan sehat. Mereka yang telah sembuh akan tinggal di sebuah pulau dekat Vecchio.

Diperkirakan, setidaknya 500 orang meninggal setiap harinya di Lazzaretto Vecchio.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 2004, arkeolog menemukan 1.500 kerangka manusia yang diperkirakan berasal dari abad ke-15 hingga 17. Mereka memperkirakan ada ribuan jasad lain yang belum ditemukan.

Pada masa itu, siapa pun yang tertular penyakit akan langsung dikarantina. Mereka juga tak memedulikan pasien miskin atau kaya. Kondisi di sana pun sangat menyedihkan dan tak memadai layaknya sebuah rumah sakit. Pasien yang sekarat dan tak mampu bergerak bahkan seringkali di kubur bersama pasien yang telah meninggal.

3. Pulau Poveglia, Italia (yang sakit akan hidup selamanya di pulau ini)

Poveglia merupakan sebuah pulau tak berpenghuni yang terletak di Italia. Pulau ini dibangun oleh pemerintah Venesia dan digunakan sebagai lokasi karantina wabah penyakit virus menular pes. Letaknya di Laguna, Venesia, tak jauh dari Lazzaretto Vecchio.

Kapal-kapal yang hendak berlabuh ke Venisia wajib singgah di sini untuk menjalani inspeksi medis. Jika penumpang menunjukkan gejala terjangkit virus, maka ia harus menghabiskan setidaknya 40 hari di tempat karantina.

Semua orang sakit di sini dihadapkan dengan kenyataan bahwa kematian yang mengerikan adalah satu-satunya hal yang menanti mereka.

Diperkirakan, ada lebih dari 160.000 jenazah orang-orang yang dibuang di Poveglia. Akibatnya, sebagian besar tanah di pulau ini diduga terkandung abu manusia.

Bahkan pada 1922, lahir sebuah kisah menyeramkan. Sebuah rumah sakit jiwa dibuka di Poveglia. Penduduk lokal mengatakan bahwa sang dokter gila dan jahat. Ia kerap menyiksa dan membunuh banyak pasiennya, membantai mereka dengan mengerikan.

Dengan masa lalunya yang kelam, tak heran bahwa pulau ini dianggap berhantu. Pasien rumah sakit jiwa kala itu mengaku seringkali mendengar suara jeritan serta penampakan.

Hingga kini, Poveglia dikenal sebagai pulau paling menyeramkan di dunia.

Meski banyak pemburu hantu yang tertarik, pemerintah Italia melarang siapa pun untuk menginjakkan kaki di pulau ini.

2. Sorokdo, Korea Selatan (pasien menjadi budak kerja paksa)

Selanjutnya dalah Pulau Sorok atau Sorokdo yang terletak di Korea Selatan. Sorokdo dijadikan sebagai sebuah tempat karantina pengidap lepra sejak tahun 1916 oleh pemerintahan Jepang.

Awalnya hanya 100 pasien yang dirawat di tempat ini. Namun, kemudian menjadi semakin banyak hingga mencapai 6.000 pasien. Namun, kala itu penanganan pasien lepra sangat menyedihkan.

Di sana mereka justru dijadikan budak kerja paksa oleh Jepang. Mereka dilarang meninggalkan pulau, steril, dipaksa aborsi, serta dijadikan kelinci percobaan. Bahkan seorang pasien wanita sengaja tak diobati sama sekali hingga 3 tahun berlalu karena mereka ingin mengamati perkembangan penyakit tersebut. Seluruh pasien yang meninggal pun langsung diotopsi, diteliti, kemudian dikremasi.

Setelah merdeka dari Jepang, pemerintah Korea Selatan tak mengubah fungsi dan aturan di pulau ini. Bahkan terjadi insiden misterius yang menewaskan ratusasn pengidap lepra pada tahun 1948, 1957, dan 1964.

Kabarnya, kala itu staf rumah sakit seringkali menyiksa para pasien. Mereka juga diminta untuk membersihkan WC dan menjaga jarak 3 meter pada staf. Keadaan berubah menjadi lebih baik pada awal 1990an.

Kini rumah sakit di Sorokdo tetap beroperasi dan menangani sejumlah lepra. Tentu saja dengan pelayanan yang sangat memadai. Bahkan banyak pasien-pasien lama yang kembali untuk menetap di pulau ini.

1. Pulau Onrust, Kepulauan Seribu (pulau suntik mati zaman Hindia Belanda)

Pulau Onrust, pulau yang termasuk dalam gugusan Kepulauan Seribu yang ada di ujung Jakarta ini ternyata menyimpan beragam sejarah dan kisah menarik. Salah satunya adalah sebagai tempat karantina.

Selain itu, pulau ini cukup terkenal dengan kisah mistisnya karena tidak terlepas dari sejarah kelam zaman penjajahan kolonial Belanda dan Jepang.

Menurut penjaga pulau tersebut, sering sekali terdengar suara-suara misterius hingga penampakan yang cukup menyeramkan.

Pulau Onrust dahulunya ialah tempat karantina bagi bangsa Indonesia yang baru menunaikan haji karena Pemerintah Hindia Belanda khawatir jemaah haji Indonesia membawa virus yang menular seperti TBC. Selain itu, pemerintah Hindia Belanda khawatir jika para jemaah haji membawa pengaruh buruk bagi pihak Belanda.

Beberapa sejarah mencatat, kala itu jika ada orang yang dinilai berbahaya oleh Pemerintah Hindia Belanda pasca berhaji, mereka akan disuntik dengan dalih beragam.

Berlanjut hingga awal 1960an, Pulau Onrust dimanfaatkan sebagai rumah sakit karantina bagi para penderita penyakit menular seperti lepra. Tahun 1960 hingga 1965, Onrust difungsikan untuk penampungan para gelandangan dan pengemis. Hingga kemudian tahun 1972, setelah bertahun-tahun terbengkalai, Pulau Onrust dinyatakan sebagai pulau bersejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages