Studi: Konsumsi Teh & Kopi Turunkan Risiko Kematian akibat Diabetes
Ilustrasi. Sebuah studi terbaru menyebut konsumsi teh dan kopi dapat menurunkan risiko kematian akibat diabetes tipe 2 sebesar 25 persen. (Ed Gregory)
Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah studi terbaru menyebut konsumsi teh dan kopi dapat menurunkan risiko kematian akibat diabetes tipe 2 sebesar 25 persen.
"Minuman tertentu benar-benar lebih bermanfaat daripada yang lain, tergantung pada jenis minuman yang Anda bandingkan," kata Qi Sun, penulis studi sekaligus profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston.
"Berdasarkan penelitian kami, saya akan menempatkan kopi hitam, teh tanpa gula, dan air putih lebih tinggi daripada susu rendah lemak, jus buah, atau minuman dengan pemanis buatan," jelasnya.
Mengonsumsi kopi, teh, air putih, dan susu rendah lemak dalam jumlah yang banyak menghasilkan tingkat kematian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan konsumsi dalam jumlah yang sedikit.
Terdapat 26 persen risiko kematian dini yang lebih rendah jika mengonsumsi kopi, 21 persen untuk teh, 23 persen untuk air putih, dan 12 persen untuk susu rendah lemak.
Melihat secara khusus pada penyakit kardiovaskular, data menunjukkan asupan kopi yang lebih tinggi menghasilkan penurunan risiko penyakit jantung sebesar 18 persen.
Sedangkan, konsumsi susu rendah lemak mengurangi kemungkinan mengalami masalah jantung sebesar 12 persen.
Sementara itu, studi yang diterbitkan oleh National Center for Biotechnology Information ini menyebut konsumsi lebih banyak minuman berpemanis meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 25 persen dan risiko kematian akibat serangan jantung atau kejadian kardiovaskular lainnya sebesar 29 persen.
Penelitian ini juga telah menunjukkan penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum bagi penderita diabetes tipe 2.
"Minuman dengan pemanis buatan seperti cola, jus buah yang tinggi gula, dan susu rendah lemak yang tinggi lemak jenuh merupakan faktor risiko yang diketahui dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular dini," ujar Qi Sun, seperti dikutip dari CNN.
Dalam studi lain yang diterbitkan di jurnal BMJ disebutkan bahwa orang yang paling banyak mengonsumsi minuman berpemanis memiliki peningkatan risiko kematian dengan beragam penyebab sebesar 20 persen dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit mengonsumsinya.
Kematian akibat kejadian yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti serangan jantung, bahkan meningkat sebesar 29 persen.
Risiko kematian dini meningkat sebesar 8 persen untuk setiap porsi tambahan sehari.
Beberapa contoh minuman berpemanis adalah soda berkafein, soda bebas kafein, fruit punch, limun, dan minuman buah lainnya.
(lmy/pra)
Saksikan Video di Bawah Ini:
Komentar
Posting Komentar