Berjibaku Petugas PPIH Arab Saudi, Membantu dan Menolong Jemaah Haji
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fawsimages.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F06%2F29%2Fanggota-amirul-hajj-habib-hilal-memapang-jemaah-lansia-yang-membutuhkan-pertolongan.jpeg%3Fw%3D600%26q%3D90)
Idris dan Nyai akhirnya menyerah. Jemaah haji berusia lanjut (lansia) asal embarkasi Pondok Gede ini mengurungkan niat untuk melontar jumrah sendiri. Rabu, 28 Juni 2023 petang kemarin, mereka awalnya bareng bersama rombongan, berangkat dari tenda maktab di Mina untuk melontar jumrah di Jamarat.
Di tengah perjalanan kondisi fisik Idris menurun. Nyai, sang istri, pun nampak kelelahan. Mereka memutuskan untuk istirahat dengan konsekuensi terpisah dari rombongan. Setelah dirasa kuat, dengan dibantu oleh satu jemaah lain, keduanya kembali berjalan pelan menyusuri jalan menuju Jamarat.
Tak sampai seratus meter, kondisi fisik Idris kian melemah. Begitu juga sang istri. Keduanya pun istirahat, duduk di trotoar jalan. Petugas Panitia Penyelenggara Haji (PPIH) Arab Saudi 2023 menolong mereka. Keduanya dibawa ke sebuah klinik kesehatan Saudi yang berjarak 100 meter dari posisi awal mereka.
Di dalam klinik, nampak juga beberapa jemaah haji lansia asal Indonesia juga mendapatkan perawatan. Rata-rata kondisi mereka lemah karena kelelahan.
Tim Media Center Haji 2023 bersama sejumlah jurnalis yang memang sejak awal sudah diminta membantu jemaah haji berjibaku menolong jemaah yang sakit, atau pun tersesat. Petang itu di satu titik, tim detikHikmah yang tergabung dalam tim MCH 2023 mendapati 5 jemaah lansia yang membutuhkan pertolongan.
Selain Idris dan Nyai, ada Adi Siswo jemaah lansia asal embarkasi Surabaya. Bersama sang istri, awalnya Adi juga berniat melontar jumrah mandiri. Namun, di tengah jalan kondisi fisik sang istri melemah.
"Saya bilang ke istri, tunggu di sini jangan ke mana-mana. Saya lontarkan jumrah, setelah selesai saya kembali lagi ke sini," kata Adi kepada Tim MCH 2023.
Namun usai melontar jumrah, Adi tak mendapati sang istri. Kondisi fisik Adi pun melemah. Dia ditemukan petugas terbaring di salah satu trotoar jalan menuju Jamarat lalu dibawa ke klinik kesehatan Saudi di point 15-124.
Dua jemaah haji lansia lainnya adalah Munari asal embarkasi Surabaya dan Munawar dari embarkasi Solo. Posisi maktab mereka di Mina tersebar dan berjarak sekitar 5 sampai 9 kilometer dari klinik kesehatan. Sementara mereka sudah tak kuat lagi berjalan jauh.
Tim detikHikmah bersama seorang petugas PPIH Arab Saudi dari bidang layanan kesehatan dan seorang petugas dari PPIH bidang transportasi mencoba mencari bantuan kursi roda. Namun, petang itu hampir semua kursi roda terpakai karena banyak lansia yang 'bertumbangan' usai berjalan kaki dari Mina menuju Jamarat untuk melontar jumrah.
Untuk mendapatkan ambulans pun bukan perkara yang mudah. Sebab ambulans hanya digunakan untuk mengangkut jemaah yang benar-benar dalam kondisi kritis dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Sementara kendaraan mobil, atau pun taksi tak boleh melintas.
Rabu petang itu, semua petuga PPIH Arab Saudi lintas bidang memang dikerahkan di sepanjang jalur Mina - Jamarat dan sebaliknya untuk membantu jemaah. Segala cara digunakan untuk memberi pertolongan pada jemaah yang sakit. Jika kursi roda tak kunjung datang, sementara jemaah butuh segera pertolongan petugas rela memapah, menandu menggunakan kain ihram yang dibentangkan hingga menggendong.
Sejumlah petugas yang menemukan jemaah membutuhkan pertolongan di jalur Mina - Jamarat, tak jarang memilih membawa mereka ke kantor Daerah Kerja PPIH Arab Saudi dengan mempertimbangkan jarak. Sebab jarak di titik ditemukan jemaah menuju Maktab mereka di Mina kadang lebih jauh dari jarak ke kantor Daker.
Pilihan itu juga yang akhirnya detikHikmah dan dua orang petugas PPIH Arab Saudi pilih. Menjelang tengah malam, 4 dari 5 lansia yang butuh pertolongan akhirnya dibawa ke kantor Daker.
Mereka dibawa menuju ke kantor Daker dengan bantuan anggota Amirul Hajj 2023 Habib Muhammad Hilal Al-Aidid yang kebetulan melintas menumpang mobil golf untuk menyisir jemaah di jalur Mina - Jamarat.
Hingga lepas tengah malam, petugas PPIH Arab Saudi dari lintas bidang layanan masih terus berjibaku menolong jemaah. Lelah fisik, lecet kaki mereka abaikan. Demi melayani jemaah haji, tamu Allah SWT di tanah suci.
Badal Lontar Jumrah Gratis dari Kemenag
Jauh hari sebelum prosesi lontar jumrah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sudah mengingatkan agar jemaah lansia yang sekiranya tidak kuat bisa dibadalkan.
Menag menegaskan bahwa badal lontar jumrah itu sah secara fikih dan tidak dipungut biaya. Sehingga, jemaah tidak perlu khawatir.
"Tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah," kata Menag Yaqut kepada wartawan di Makkah, Senin 26 Juni 2023.
"Bahkan, jemaah yang wafat dibadalhajikan oleh petugas, tanpa dipungut biaya. Demikian juga jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan disafariwukufkan, juga dibadalhajikan, dan tidak dipungut biaya," lanjutnya.
Praktik baik dilakukan tim konsultan dan bimbingan ibadah yang tergabung dalam safari wukuf. Ada lebih 200 jemaah yang disafariwukufkan. Mereka semuanya akan dibadalkan lontar jumrahnya, baik lontar jumrah aqabah maupun lontar jumrah pada hari-hari tasyrik.
"Kami sudah berembug dan sepakat, setiap konsultan dan pembimbing ibadah, serta linjam dan petugas lainnya yang tergabung dalam tim safari wukuf akan membadalkan lontar jumrah jemaah safari wukuf," tegas konsultan ibadah Daker Makkah Imam Khoiri.
"Kami sudah berbagi, rata-rata satu orang akan membadalkan lontar jumrah dari delapan jemaah," tandasnya.
Khusus untuk jumrah aqabah, lanjut Imam, setelah dilaksanakan, tim safari wukuf akan berkoordinasi dengan tim kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah agar jemaah bisa ditahallulkan.
Simak Video "Momen Petugas PPIH Arab Saudi Bantu Jemaah Haji di Mina"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/rah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar