Ciri-Ciri Sarang Semut Papua yang Asli, Teliti agar Tidak Tertipu
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F06%2F17%2Fciri_ciri_sarang_semut_papua_yang_asli.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Ciri-ciri membedakan sarang semut Papua yang asli dan palsu agar tidak tertipu. Sarang semut Papua ini merupakan salah satu obat herbal yang tumbuh di kawasan daerah timur Indonesia.
Istilah sarang semut ini bukan tempat hewan semut, namun sebuah tumbuhan genus myrmecodia yang berada pada batang atau dahan sebuah pohon.
Nah, tumbuhan ini hidup dengan cara menempel atau menumpang pada tumbuhan inang untuk bertahan hidup yang berasal dari Papua.
Selama ini sarang semut Papua cukup dikenal masyarakat akan manfaatnya untuk kesehatan. Bukan hanya di Papua, namun sampai Nusantara. Rebusan air dari sarang sebut menjadi salah satu obat manjur mencegah kanker dan ada banyak manfaat lainnya.
Dikutip dari BBKSDA Papua Barat, sarang semut merupakan tumbuhan khas Papua yang banyak ditemui menempel pada tumbuhan bakau dan pegunungan di Pulau Papua.
Total ada 71 spesies sarang semut dari genus Myrmecodia dan Hypnophytum. Namun dari spesies-spesies tersebut, hanya 3 yang dimanfaatkan untuk pengobatan. Salah satunya Myrmecodia pendans.
Editor : Donald Karouw
Follow Berita iNewsPapua di Google News
Dirangkum dari berbagai sumber, untuk membedakan ciri-ciri sarang semut yang asli bisa melihat dari potongan serbuk. Bila yang palsu halus tipis, berbeda dengan yang asli agak Kasar.
Kemudian dari hasil rebusan saat dituangkan air panas. Bila sarang semut palsu biasanya akan langsung berubah warna menjadi kuning kemerahan. Berbeda dengan sarang semut asli masih bening, namun dengan sedikit warna keruh.
Salah satu yang mudah dikenali yakni dari rasanya. Untuk yang palsu biasa terasa pahit. Sementara sarang semut Papua yang asli tawar berbau tanah. Selanjutnya bila diremas, sarang semut palsu akan mengecil, sedangkan yang asli masih keras.
3 Manfaat sarang semut yakni :
1. Anti-bakteri
Tingginya kadar tannin yang terdapat pada tumbuhan ini dapat berfungsi sebagai antibakteri, terutama dalam organ pencernaan. Dengan meminum rebusan sarang semut, dapat menghentikan diare dalam waktu singkat.
Hal ini karena kandungan tannin dalam sarang semut efektif dalam melumpuhkan bakteri membahayakan dalam saluran pencernaan.
2. Anti-kanker
Penelitian-penelitian terdahulu telah membuktikan dengan meminum rebusan sarang semut secara rutin dapat mencegah dan mengurangi pertumbuhan kanker. Senyawa yang berperan dalam hal ini yakni senyawa-senyawa polifenol dan flavonoid.
3. Pengawet alami ikan
Dalam jurnal terbaru yang ditulis Yuliandri tahun 2019, ekstrak sarang semut dapat menghambat pertumbuhan bakteri potensial yang terdapat pada ikan, yaitu Escherichia coli, Vibrio parahaemolyticus dan Listeria monocytogenes.
Penelitian ini mengungkap peran sarang semut dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan. Dengan demikian, ikan dengan perlakuan pencelupan rebusan sarang semut sebelum penyimpanan, memiliki umur simpan dan daya tahan lebih lama.
Editor : Donald Karouw
Follow Berita iNewsPapua di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar