Pilihan

Mahasiswi Undip Ditemukan Meninggal Saat "Muncak" di Gunung Lawu, Mapala: Dia Ikut "Fun Hiking" - Kompas

 

Mahasiswi Undip Ditemukan Meninggal Saat "Muncak" di Gunung Lawu, Mapala: Dia Ikut "Fun Hiking" - Kompas.com

Jun. 25th, 2023

KomentarLihat Foto

SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions

Ilustrasi jenazah.

SEMARANG, KOMPAS.com - Humas Mahasiswa Pecinta Alam (Wapeala) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Choerud Salsabila, membenarkan adanya mahasiswi di kampusnya yang meninggal di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (25/6/2023)

Mahasiswi bernama Anindita Syafa NK itu meninggal saat berada di pos empat Gupakan Menjangan Candi Cetho, Gunung Lawu.

Baca juga: Mahasiswa Meninggal di Gunung Lawu, Ditemukan Tak Sadarkan Diri dengan Mulut Berbusa di Pos 4

Namun, Choerud mengatakan bila korban berusia 20 tahun itu bukan bagian dari anggota Wapeala.

"Benar mahasiswa Undip. Tapi korban bukan dari Wapeala. Karena Mapala (mahasiswa pecinta alam) yang sedang mengadakan fun hiking di Gunung Lawu pada tanggal 23-25 Juni 2023 adalah Mapala Kompas Undip (kelompok mahasiswa pecinta alam jurusan teknik mesin)," kata Salsa dalam pesan singkat, Minggu (25/6/2023) malam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menuturkan, Anindita Syafa merupakan salah satu peserta dari kegiatan yang diadakan Mapala Kompas Undip Semarang tersebut.

Kemudian, ia menambahkan korban yang mengikuti kegiatan fun hiking itu merupakan mahasiswa dari Himpunan Teknik Mesin Undip.

"Iya betul (anggota Mapala Kompas Undip yang ikut kegiatan fun hiking). Tapi sampai sekarang pun, pesan/WhatsApp saya juga belum mendapat balasan dari anak-anak Kompas," lanjutnya.

Sebagai informasi sebelumnya diberitakan, Anindita Syafa NK (20), mendaki bersama 17 mahasiswi-mahasiswa Undip untuk menggelar summit di sana.

Namun, saat berada di pos empat itu, korban diduga mengalami hipotermia, sehingga ditinggal para pendaki untuk ke puncak.

Saat ditemukan seorang porter sekitar pukul 12.06 WIB, korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, mulut berbusa, dan denyut jantung tidak ada.

“Di kondisi seperti ini sebaiknya kita menunggu saja kabar yang valid dan pasti dari pihak terkait yang ada lokasi. Jangan langsung termakan informasi yang belum terbukti kejelasannya. Jadi, mohon doanya aja yang terbaik untuk almarhum dan semua pihak. Semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi yang menimpa mahasiswa Undip di kemudian hari,” pungkasnya.

Baca juga: Di Hadapan Ganjar Pranowo, Bupati Karanganyar: Presiden Itu Tidak Jauh dari Gunung Lawu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek