Masih Jadi Misteri, Ini 5 Teori yang Mungkin Jadi Penyebab Kapal Selam Titan Meledak
London, Beritasatu.com - Kapal selam Titan yang membawa lima orang ke bangkai kapal Titanic tiba-tiba meledak. Namun, mengapa tragedi ini terjadi?
Penjaga Pantai AS kemarin mengatakan bahwa puing-puing yang ditemukan oleh kru pencari di Atlantik adalah bagian dari kapal selam Titan dalam ekspedisi mematikan tersebut, dan sisanya berfungsi sebagai bukti bahwa lambung kapal mengalami ledakan dahsyat.
Sebagai penghormatan bagi lima awak yang tewas dalam kecelakaan itu, masih ada pertanyaan yang belum terjawab mengenai apa yang menyebabkan kapal selam Titan meledak.
Meskipun penyelidikan atas tragedi tersebut masih berlangsung, banyak ahli kelautan telah memberikan wawasan dan penjelasan mereka.
Berikut adalah lima teori mengapa tragedi itu terjadi dan menyebabkan ledakan dahsyat, yang telah diungkapkan oleh para ahli.
1 Kegagalan palka disegel oleh 17 baut
Mantan kapten kapal selam Angkatan Laut Kerajaan, Ryan Ramsey, mengomentari kemungkinan alasan ledakan kapal selam Titan saat turun ke reruntuhan Titanic.
Dia menyatakan bahwa ledakan kapal selam Titan mungkin disebabkan oleh kegagalan palka yang diamankan dengan 17 baut. Hal ini menyebabkan runtuhnya lambung kapal di bawah tekanan yang sangat besar di kedalaman tersebut.
Ramsey mengatakan, "Palka dengan 17 baut yang mereka gunakan untuk menyegelnya (mungkin) mengalami kegagalan, yang kemudian menyebabkan runtuhnya lambung karena tekanan yang sangat besar, bahkan di kedalaman itu."
2 Lambung tekanan memiliki cacat
Penjelasan lain yang mungkin menurut Ramsey adalah bahwa lambung tekanan itu sendiri memiliki cacat yang sudah ada sebelumnya, yang kemudian retak di bawah tekanan, mengakibatkan ledakan.
Ramsey berkata, "Hull tekanan itu sendiri (mungkin) memiliki cacat di dalamnya ketika mereka berlayar, dan itu retak karena tekanan dan menyebabkan hasil yang sama."
Namun, dia menambahkan bahwa "satu-satunya hal positif" adalah bahwa ledakan itu terjadi secara instan, menyiratkan bahwa anggota kru tidak menyadari bahaya yang akan datang.
3 Disebabkan Ketidakstabilan
Ketua Komite Kendaraan Bawah Air Berawak yang berbasis di AS, William Kohnen, mengatakan ledakan kapal selam Titan kemungkinan besar disebabkan oleh "ketidakstabilan".
Kohnen berkata, "Jelas, ada sesuatu yang mengganggu lambung tekanan."
Guillermo Sohnlein, salah satu pendiri OceanGate Expeditions, juga mengungkapkan keprihatinan yang sama ketika ditanya tentang potensi penyebab ledakan tersebut.
Dia berkata, "Siapa pun yang beroperasi di kedalaman lautan itu, baik itu kapal selam buatan manusia atau kapal selam robot, mengetahui risiko beroperasi di bawah tekanan seperti itu. Pada saat tertentu, dalam misi apa pun, dengan kapal apa pun, Anda menjalankan risiko ledakan semacam itu."
4 Standar Keamanan Kapal Selam Titan
Kekhawatiran atas operasi OceanGate sebelumnya telah dikemukakan oleh anggota komite Kendaraan Bawah Air Berawak Masyarakat Teknologi Kelautan.
Dalam sebuah surat, panitia menyatakan "kekhawatiran bulat" tentang pengembangan Titan, dengan klaim bahwa kapal tersebut belum menjalani penilaian risiko standar oleh Det Norske Veritas (DNV), badan klasifikasi maritim internasional.
Panitia menekankan pentingnya validasi pihak ketiga untuk memastikan keselamatan penghuni kapal selam.
Namun, OceanGate membela keputusannya, dengan menyatakan bahwa tujuannya adalah mengejar desain dan pengoperasian inovatif di luar sistem yang sudah ada.
Karena Titan beroperasi di perairan internasional, kapal tersebut tidak tunduk pada peraturan negara mana pun, termasuk undang-undang AS yang mewajibkan kapal selam penumpang didaftarkan ke Penjaga Pantai.
Kurangnya regulasi menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan dan akuntabilitas OceanGate.
5 Bahan Lambung Tak Sesuai
Pakar lain, yaitu master penyelamat laut dalam dan mantan Marinir Robert Mester, mengatakan bahwa dia telah menolak perjalanan dengan pendahulu Titan di OceanGate, yaitu Antipodes.
Mester, yang merupakan seorang profesional berpengalaman di bidang penyelamatan laut dalam dan memiliki pengetahuan tentang pengoperasian di lingkungan bawah air yang menantang, mengatakan bahwa dia menganggap peralatan dan bahan yang digunakan tidak cocok untuk kedalaman yang akan mereka capai.
Dia mengatakan kepada Daily Beast, "Mereka menggunakan perangkat keras dari Radio Shack untuk beroperasi di dalam, dan terus terang kita berbicara tentang lingkungan yang membutuhkan peralatan kuat yang memiliki sertifikasi dan kualifikasi yang ditetapkan oleh berbagai lembaga untuk kapal selam yang dapat dihuni oleh manusia."
Mester percaya bahwa ledakan kapal selam Titan terjadi berdasarkan pemahamannya tentang prosedur operasi kapal selam dan kondisi ekstrim yang dihadapinya.
·
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar