Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kesehatan korban LSD Pacitan Pilihan PMK

    Permintaan Sapi Kurban di Pacitan Turun Drastis, Dampak PMK dan LSD - Beritasatu

    4 min read

     

    Permintaan Sapi Kurban di Pacitan Turun Drastis, Dampak PMK dan LSD

    Rabu, 21 Juni 2023 | 12:10 WIB
    Gayuh Satria Wicaksono / FMB
    Pasar Pon di Pacitan
    Pasar Pon di Pacitan (Beritasatu.com / Gayuh Satria Wicaksono)

    Pacitan, Beritasatu.com – Penjualan hewan kurban di Kabupaten Pacitan khususnya sapi mengalami penurunan. Hal ini terlihat sepinya sapi kurban di pasar hewan Pasar Pon Desa Semanten, Kecamatan Pacitan, pada Rabu (21/6/2023).

    Penurunan penjualan menurut sejumlah pedagang akibat dampak dari penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta LSD yang setahun terakhir menjangkiti sejumlah hewan ternak, khususnya sapi. Sejumlah pedagang masih takut ataupun enggan membawa sapi ke pasar hewan karena takut tertular kedua penyakit tersebut.

    Padahal pengetatan perdagangan hewan saat ini terus digalakkan oleh beberapa pemerintah daerah seperti pengecakan hewan kurban di perbatasan daerah, penyemprotan disinfektan hewan kurban, dan penyekatan hewan kurban yang akan masuk ke suatu daerah harus menggunakan surat keterangan dari dinas terkait.

    Advertisement

    Salah satu penjual sapi, Masduki, mengatakan meskipun terjadi penurunan permintaan sapi kurban, namun harga sapi khusus kurban tetap mengalami kenaikan antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Ia membenarkan jika penurunan permintaan sapi kurban memang karena adanya PMK dan LSD setahun terakhir.

    “Beberapa orang yang biasanya mengirim sapi ke sini sekarang tidak kirim, berarti kan memang terjadi penurunan permintaan,” kata Masduki.

    Sementara itu, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, saat melakukan sidak pasar hewan, menuturkan memang terjadi penurunan permintaan sapi kurban. Bahkan beberapa kali "hari pasaran jawa"  sepi akibat dampak PMK dan LSD.

    “Sepi, berkurang semenjak adanya penyakit kemarin yang terjadi secara nasional, mudah-mudahan bisa segera pulih kembali, dan ramai seperti sedia kala,” tutur Aji.

    Ia menambahkan tren penjualan sapi kurban saat ini justru terjadi di kandang milik peternak masing-masing. Beberapa pembeli ataupun pedagang saat ini lebih memilih membeli langsung di kandang dan diantar menjelang hari raya kurban.

    Selain takut akan tertular penyakit, sejumlah pembeli juga tidak mau direpotkan untuk mengurus hewan ternak yang akan disembelih. “Sebenarnya perputaran sapi ini tetap ada, tapi mungkin dari beberapa pembeli, lebih cenderung langsung ke petani,” imbuh Aji.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    Bagikan

    BERITA TERKAIT

    Pandai Besi Kebanjiran Pesanan Jelang Iduladha

    Pandai Besi Kebanjiran Pesanan Jelang Iduladha

    NUSANTARA
    Jelang Iduladha, Konsumsi Daging Indonesia Ternyata Masih Setara Ethiopia

    Jelang Iduladha, Konsumsi Daging Indonesia Ternyata Masih Setara Ethiopia

    EKONOMI
    Jelang Iduladha, Harga Sapi dan Domba Kurban di Sukabumi Naik 30%

    Jelang Iduladha, Harga Sapi dan Domba Kurban di Sukabumi Naik 30%

    NUSANTARA
    Jelang Iduladha, Sleman Kekurangan Hewan Kurban

    Jelang Iduladha, Sleman Kekurangan Hewan Kurban

    NUSANTARA
    Kurban, Jokowi Beli Sapi 1 Ton Seharga Rp 110 Juta

    Kurban, Jokowi Beli Sapi 1 Ton Seharga Rp 110 Juta

    NASIONAL
    Sapi Berat 1.040 Kg Milik Warga Lombok Dibeli Presiden Jokowi Seharga Rp 135 Juta

    Sapi Berat 1.040 Kg Milik Warga Lombok Dibeli Presiden Jokowi Seharga Rp 135 Juta

    NUSANTARA
    Komentar
    Additional JS