Rombongan Biksu Thudong Telah Kembali ke Negaranya Masing-Masing
Jakarta, Beritasatu.com - Rombongan biksu thudong yang melakukan ritual jalan kaki ke Candi Borobudur telah kembali ke negaranya masing-masing, Selasa (6/6/2023). Mereka pulang menggunakan pesawat dari Bandara Soekarno Hatta, pada pagi hari.
Koordinator Humas Waisak Nasional 2567 BE, Erik Fernando mengatakan para biksu thudong transit terlebih dahulu ke Jakarta menggunakan bus, Senin (5/6/2023) sebelum berangkat ke Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng pasa Selasa (6/6/2023).
Sebanyak 28 biksu kembali ke Thailand, sementara tiga biksu lainnya pulang ke Malaysia. Adapun satu biksu lainnya, Bhante Katadhamo atau Biksu Wawan kembali ke Cirebon, Jawa Barat. Para biksu kembali ke negaranya masing-masing dengan menggunakan pesawat, berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pukul 09.30 WIB.
Sekadar informasi, sebanyak 32 biksu Thudong melakukan ritual jalan kaki ke Candi Borobudur. Berangkat dari Provinsi Nakhon Sri Thammarat, Thailand, pada 25 Maret 2023 lalu, rombongan biksu ini telah melintasi empat negara yakni Thailand, Malaysia, Sigapura, dan Indonesia. Mereka mengikuti perayaan puncak Waisak 2023 di Candi Borobudur, Magelang.
32 biksu ini masuk ke Indonesia melalui Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Mereka menempuh perjalanan sekitar 2.600 kilometer, meliputi Batam, Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Pamanukan, Kandanghaur, Jatibarang, Cirebon, Losari, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Banyuputih, Kendal, Semarang, Ambarawa, Magelang.
Perjalanan para biksu ini mendapatkan sambutan dari masyarakat, bukan hanya umat Buddha. Nuansa toleransi antarumat beragama berhasil dibangun dengan adanya Thudong, sebuah tradisi berjalan kaki ribuan kilometer ke suatu tempat yang dalam agama Buddha adalah bagian dari perjalanan spiritual yang akan meningkatkan keimanan.
Ketua Macan Ali Cirebon, Prabu Diaz menjelaskan disambut hangatnya rombongan biksu pejalan kaki ini, sekaligus mengenalkan kepada dunia, bahwa Indonesia adalah negara yang pluralis dengan nilai toleransi yang tinggi.
"Tujuan, kami ingin menunjukan kepada dunia, bahwa Indonesia adalah negara yang pluralis dan masyarakatnya menjunjung tinggi toleransi," kata Diaz kepada Beritasatu.com.
Prabu menegaskan, semboyan Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia ini, tidak hanya menjadi moto semata, namun benar-benar dijalani oleh masarakatnya sendiri.
"Para bhikkhu ini disambut dan diterima oleh semua tokoh lintas iman dari Katolik, Kristen, dari Hindu dan Islam, mudah-mudahan ini menjadi contoh untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia Bhineka Tunggal Ika bukan hanya sekadar wacana, tapi karya nyata," tegasnya.
Sebanyak 32 biksu yang tengah melakukan jalan kaki dari Thailand ke Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, mengakui toleransi beragama di Indonesia tinggi. Bahkan, mereka mengangkat 20 jari untuk menggambarkan tingginya sikap toleran tersebut.
Para biksu tersebut tengah melaksanakan ritual Thudong dari Thailand ke Candi Borobudur.
"Dari keterangan biksu yang mengikuti Thudong, semua mengakui bahwa toleransi di Indonesia sangat tinggi, dibanding negara yang telah dilaluinya," kata Biksu Wawan.
Misi yang dibawa oleh para biksu Thudong ini untuk memberitahu biksu sangga yang ada di Thailand bahwa Indonesia memiliki toleransi beragama serta terdapat banyak peninggalan agama Buddha.
“Saya sendiri membawa misi toleransi antar umat beragama. Di negara lain saya pernah alami, kenapa di negara sendiri belum pernah,” ucapnya.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang kental akan toleransi, bahkan Biksu Wawan menceritakan bahwa teman biksu dari negara lain menanyakan kebenaran tentang hal tersebut.
“Kemarin sempat dapat telepon dari Inggris, dari Jepang maupun dari yang lain, sempat tanya apa benar Thudong ini di Indonesia? Saya bilang iya. Apakah benar yang mengawal umat muslim? Saya bilang iya. Apa benar pemberi dana yang banyak ini orang-orang muslim? Saya bilang iya,” ungkapnya.
Menurutnya akan ada perjalanan Thudong lagi di Indonesia oleh biksu luar negeri karena sambutan para masyarakat akan toleransi beragama sangat tinggi.
“Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan saya akan mengajak para Bhikkhu untuk datang ke Indonesia,” katanya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar