Sabtu, 10 Jun 2023 15:01 WIB
"Setelah saya melihat di lokasi, ternyata yang dimaksud bunker itu tidak benar. Jadi yang benar itu adalah brankas kecil yang berada di bawah lantai," ujar A Muhammad Idkhan kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023).
Idkhan lantas mengatakan pihaknya keberatan dengan istilah bunker. Dia beranggapan bunker seharusnya memiliki ukuran cukup besar.
"Jadi kami keberatan kalau dikatakan bunker karena pengertian bunker itu adalah bisa sebesar apa, ternyata setelah kita lihat di lokasi itu hanya sebatas brankas kurang lebih (ukuran) 40×40 centimeter," tuturnya.
Kendati tidak sepakat dengan pihak kepolisian dengan istilah bunker tersebut, dia berterimakasih karena pihak kepolisian yang telah mengungkap peredaran narkoba dalam kampus.
"Saya ingin sampaikan kepada pihak kepolisian karena melakukan suatu hal yang luar biasa sehingga ada pemberitaan yang menyatakan bahwa terdapat semacam banker dalam kampus," tutupnya.
Polisi Ungkap Bunker Narkoba Dalam Kampus
Keberadaan bunker narkoba di dalam salah satu kampus di Makassar awalnya disampaikan oleh Dirnarkoba Polda Sulsel Kombes Dodi Rahmawan. Dia menyebut bunker itu sempat menyimpan 3 kilogram sabu lengkap dengan catatan transaksi jual belinya.
"(Bunker berupa) ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi. Pengakuan terakhir sebenarnya sudah masuk 3 kilo karena beredar cukup lama," kata Dodi dalam dalam keterangannya di Mapolda Sulsel, Kamis (8/6).
Namun Dodi belum mengungkap lebih jauh seluk beluk bunker narkoba tersebut dengan alasan pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap sindikat di balik adanya bunker narkoba tersebut.
Belakangan dicurigai bunker narkoba tersebut berada di dalam UNM Makassar kampus Parang Tambung. Hal itu kemudian dibenarkan oleh Presiden BEM Fakultas Bahasa dan Sastra Rusci Lestari Syam.
"Saya benarkan perihal adanya bunker di dalam kampus FBS," ujar Rusci Lestari Syam kepada detikSulsel, Sabtu (10/6).
Dia juga menanggapi penangkapan 5 orang terkait bunker narkoba di kampusnya. Dia memastikan lima orang yang ditangkap bukan mahasiswa aktif atau pengurus lembaga kemahasiswaan melainkan oknum alumni.
Rusci menegaskan keberadaan bunker narkoba di salah satu sekretariat kampus di FBS UNM tidak ada kaitannya dengan aktivitas lembaga mahasiswa. Dia menyebut terduga pelaku di balik bunker narkoba tersebut merupakan oknum alumni di FBS UNM.
"Segala hal yang terjadi terkait berita simpang siur belakangan ini. Tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga kemahasiswaan (LK) yang ada di FBS UNM. Karena yang menjadi pelaku adalah (oknum) alumni (senior tua)," kata Rusci.
Rusci mengatakan pihaknya tidak tahu menahu dengan aktivitas yang dilakukan oleh oknum alumni tersebut.
"Dan kami LK se-FBS tidak tahu menahu aktivitas apa yang (oknum) alumni lakukan, kami juga kaget terkait pemberitaan yang ada. Tetapi kami juga jamin bahwa yang diamankan kepolisian adalah (oknum) alumni, tidak ada mahasiswa aktif apalagi pengurus lembaga," katanya.
Rusci juga membenarkan bunker narkoba tersebut terletak di salah satu sekretariat lembaga kampus di FBS UNM. Namun dia menyebut sekretariat tersebut sudah tidak pernah lagi digunakan karena kerap dipakai oknum alumni.
"Saya benarkan perihal adanya bunker di dalam kampus FBS," ujar Rusci.
Fakultas Bahasa dan Sastra diketahui berada di kampus UNM yang terletak di Jalan Mallengkeri, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Makassar. Sejumlah anggota Ditresnarkoba Polda Sulsel disebut sudah memasang garis polisi di sekretariat yang menjadi bunker narkoba tersebut,Jumat(9/6).
Simak Video "Ada Bunker Narkoba di Kampus Makassar, Polisi: Hancurkan Generasi Kita"
(hmw/ata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar