Dokter Jelaskan Pola Makan Penderita Diabetes Sama Seperti Orang Sehat
Jakarta, Beritasatu.com - Dokter spesialis gizi Marini Siregar, SpGK menyatakan bahwa pengaturan makan bagi pasien diabetes seharusnya sama seperti orang sehat yang memperhatikan kecukupan energi sesuai kebutuhan, dengan mempertimbangkan berat badan, tinggi badan, dan tingkat aktivitas.
Menurutnya, saat ini tidak ada komposisi pasti untuk mencegah naik atau turunnya gula darah. Namun, ada rekomendasi untuk mengatur komposisi makanan yang disarankan, yaitu mengonsumsi karbohidrat sebanyak 45-65% dari total kebutuhan energi harian, protein sebanyak 10-20% dari total kalori per hari, dan lemak kurang dari 30% dari total kalori per hari.
Selain itu, pasien juga disarankan untuk tetap memperhatikan kebutuhan hidrasi dengan minum air putih setidaknya delapan hingga 10 gelas per hari.
Namun, khusus untuk gula murni, asupannya harus dibatasi dalam sehari, yaitu kurang dari lima persen dari total kalori per hari. Asupan gula yang berlebihan pada pasien diabetes dapat meningkatkan kadar gula darah dan berpotensi membahayakan kesehatan mereka.
Marini memperbolehkan penyandang diabetes menggunakan pemanis alternatif seperti sucralosa atau stevia dalam menu harian, asalkan tidak melebihi batas aman. Dia juga mengingatkan bahwa pemanis alternatif tertentu mengandung kalori, sehingga jika dipilih, harus dihitung sebagai bagian dari kebutuhan energi harian.
Salah satu jenis gula yang dapat dikonsumsi oleh pasien diabetes adalah isomaltulosa, yaitu zat yang mirip dengan sukrosa namun memiliki kemampuan bertahan lebih lama dalam menyediakan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dan otak.
Isomaltulosa dapat diserap oleh tubuh sekitar 26-45% lebih lambat dibandingkan dengan jenis gula lainnya, sehingga gula darah tetap stabil dan menimbulkan efek kenyang yang lebih lama. Karakteristik ini berpotensi mencegah peningkatan atau penurunan kadar gula darah dan insulin yang drastis dalam tubuh, yang dikenal sebagai sugar rush dan sugar crash.
Berdasarkan literatur, isomaltulosa memiliki beberapa keuntungan, seperti menyediakan pasokan energi yang seimbang dan berkelanjutan, mendukung diet rendah glikemik, meningkatkan metabolisme, manajemen berat badan dan pembakaran lemak, serta menjaga kesehatan gigi.
"Indeks glikemiknya rendah, sekitar 32, dan proses pencernaan lebih lambat, sekitar 50 menit," ujar Marini.
Pembatasan asupan gula harian menjadi bagian dari terapi nutrisi yang direkomendasikan oleh dokter bagi pasien diabetes. Terapi nutrisi ini bersifat individual dengan tujuan, antara lain, mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal atau normal, serta menjaga profil lemak tetap baik agar tidak menempatkan pasien pada risiko terkena penyakit jantung koroner.
Tujuan lain dari terapi nutrisi adalah menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal dan mencegah serta memperlambat terjadinya komplikasi kronis dengan memodifikasi asupan makanan dan gaya hidup.
Terapi nutrisi juga bertujuan untuk memberikan asupan gizi sesuai kebutuhan pasien dan tetap mempertahankan kesenangan dalam makanan, hanya dengan membatasi porsi makanan yang terbukti kurang baik bagi penderita diabetes.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar