Ibu dan Balita yang Ditemukan Meninggal dengan Luka Sayatan Sempat Ditagih Utang Koperasi
Malang, Beritasatu.com - Kasus penemuan jasad Mujiati (32 tahun) dan anak balitanya Aqillah Putri Fatimah (3) di rumah kontrakannya Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jumat (21/7/2023) diduga dipicu persoalan utang piutang. Sebelum ibu dan anaknya ditemukan warga meninggal dengan luka sayatan di tangan dan tergantung di dapur, korban sempat ditagih hutang oleh rentenir dari koperasi.
Ketua RT setempat Ahmad Toyib Fadhilah mengatakan korban yang berasal dari Dusun Selobrojo, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang tersebut ditemukan meninggal dunia karena dipicu persoalan utang piutang. Ia menceritakan sehari sebelum korban dan anaknya ditemukan meninggal dunia, warga mengetahui korban ditagih oleh seorang rentenir yang mengaku dari salah satu koperasi di Batu.
Namun, cara penagihan yang dilakukan rentenir tersebut tidak dilakukan secara baik-baik dengan mendatangi rumah korban, tetapi rentenir yang datang selalu melakukan penagihan di jalan.
"Kalau masalah utang piutang saya tahu sendiri. Banyak bank titil atau koperasi yang menagih kepada korban. Bahkan Sekitar tiga minggu lalu korban juga sempat ditagih bank titil. Dan tadi pagi sebelum kejadian ada salah satu rentenir dari koperasi di Batu datang ke korban untuk menagih hutang," kata Ahmad Toyib, Jumat (21/7/2023).
Bahkan, di antara rentenir yang datang ada yang menagih dengan cara tidak sopan terhadap korban, warga pun terpaksa menegurnya dan menanyakan uang yang dipinjam korban. Ironisnya, hutang korban kepada rentenir tersebut jumlahnya tidak banyak, hutang sekitar Rp 1,5 juta.
"Hutang korban hanya Rp 1,5 juta. Korban hanya menerima Rp 1,1 juta. Setiap hari korban harus membayar angsuran 10 kali sebesar Rp 180 ribu per hari," ungkapnya.
Warga menduga, dari persoalan utang piutang tersebut, korban meninggal karena bunuh diri. "Mungkin karena depresi, korban akhirnya gantung diri," ucap Toyib.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sementara itu, suami korban sendiri, Mohammad Anton, saat penemuan jasad istri dan anaknya tidak ada di rumah, dan bekerja di Probolinggo. Bahkan, sejak 2 minggu ini, suami korban juga belum kelihatan pulang ke rumahnya.
"Suami korban bekerja di Akas Probolinggo, sudah 2 minggu tidak kelihatan pulang, mungkin karena biaya atau apa. Tapi saya juga mendapat kabar, jika sudah semingguan suami korban tidak bekerja," jelasnya.
Sementara itu, kasus penemuan jenazah ibu dan anak ini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polsek Karangploso dan Polres Malang. Bahkan, polisi pun juga belum menyimpulkan penyebab kematian kedua korban.
"Penyebab kematian korban apakah bunuh diri atau penyebab lain kita masih melakukan penyelidikan," kata Kanit Reskrim Polsek Karangploso Aipda Eko Nugroho.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar