Kaget Toilet Viral Sumenep, Budayawan: Banyak Sekolah Butuh Bangku Kok Dikasih Toilet By BeritaSatu

 

Kaget Toilet Viral Sumenep, Budayawan: Banyak Sekolah Butuh Bangku Kok Dikasih Toilet

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 19, 2023
Kloset toilet sultan seharga Rp 125 juta yang viral di sekolah dasar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kloset toilet sultan seharga Rp 125 juta yang viral di sekolah dasar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Sumenep, Beritasatu.com - Polemik toilet viral senilai Rp 125 juta terus menjadi sorotan berbagai kalangan di Kabupaten Sumenep. Budayawan Madura Ibnu Hajar mengajak masyarakat untuk memahami keterkaitan budaya dan pendidikan. Kedua elemen ini menjadi dasar baik buruknya sebuah negara.

"Sebagai contoh, Jepang hancur lebur di tahun 1945. Luluh lantak karena bom atom. Tetapi, mereka berhasil bangkit perlahan, dengan budaya dan pendidikan. Dua hal ini harus berjalan beriringan. Dalam perjalanannya budaya dapat dirusak, begitupun pendidikan bisa dirusak. Yang unik, kebudayaan ini sangat bergantung pada kesuksesan sebuah pendidikan. Dalam perjalanannya, budaya bisa dirusak dengan teknologi, atau pendidikan dirusak dengan pola-pola kebocoran anggaran," terang Ibnu Hajar kepada Beritasatu.com, Jumat (7/7/2023).

Ditekankan Ibnu Hajar, anggaran untuk pendidikan sudah diamanatkan dalam UUD 1945. Hal ini mengingat pendidikan merupakan pondasi bangsa.

"Ironisnya, kalau saya punya bahasa, 'tidak mungkin tongkat yang bengkok menghasilkan bayangan yang lurus'. Artinya, para pemangku kebijakan yang bersinggungan dengan dunia pendidikan harus benar-benar lurus, agar punya output yang lurus. Jika dikaitkan dengan kondisi pendidikan di daerah, nah kita berharap 'lurusnya' para penyelenggara pendidikan," kata Ibnu.

Kelemahan yang sering terjadi di daerah itu menurut Ibnu terkadang lemah dalam pemetaan kebutuhan pendidikan.

" Membangun toilet itu bukan tidak boleh. Jika itu memang berdasarkan maping yang sebenarnya. Yang jadi masalah itu butuh bangku dikasih toilet, butuh toilet dikasih bangku. Jadi semua anggaran kita harus tepat guna dan sasaran," tegas Ibnu Hajar.

Ibnu Hajar menegaskan, jangan pernah ada pihak yang mengambil keuntungan dalam dunia pendidikan.

"Kalau itu terjadi, ini ngeri. Berdampak pada kebudayaan dan pendidikan itu sendiri," ungkap Ibnu Hajar.

Secara khusus, budayawan Madura ini juga setuju dengan upaya evaluasi terhadap pelaksanaan proyek pendidikan yang diduga janggal.

"Kita punya putra daerah terbaik kok misalnya Pak Ghufron. Beliau garang tuntaskan maling-maling uang rakyat di luar sana. Saya yakin beliau juga punya peduli pada nasib pendidikan di tanah kelahirannya sendiri," kata Ibnu Hajar.

Diberitakan sebelumnya, toilet viral sekolah dasar di Sumenep yang bernilai fantastis Rp 125 juta menuai kecaman banyak pihak. Pada 2022, ada 15 toilet sultan yang telah dibangun Dinas Pendidikan Sumenep. Sementara pada 2023 ini, Disdik Sumenep juga masih merencanakan pembangunan toilet yang sama di 20 titik sekolah.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Baca Juga

Komentar