Kerusuhan di Prancis, 99 Balai Kota Jadi Sasaran Amuk Massa - Beritasatu

By - Central Informasi • 2 years ago

Table of Content

Kerusuhan di Prancis, 99 Balai Kota Jadi Sasaran Amuk Massa

Selasa, 4 Juli 2023 | 07:52 WIB

Dwi Argo Santosa / DAS

Warga berkumpul di depan balai kota Lyon, Prancis tengah, Senin, 3 Juli 2023, untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada Wali Kota L'Hay-les-Roses, yang diserang perusuh dalam rangkaian kerusuhan akibat terbunuhnya Nahel, seorang remaja 17 tahun oleh polisi. (AP / Laurent Cipriani)

Nanterre, Beritasatu.com – Para perusuh di Prancis ternyata tidak hanya meragetkan pembakaran mobil dan penjarahan pertokoan melainkan juga menyasar perusakan balai kota. Sekurangnya 99 gedung balai kota menjadi sasaran amuk massa sejak penembakan terhadap Nahel Merzouk (17), Selasa (27/6/2023).

Kelompok-kelompok warga berkumpul di balai kota di seluruh Prancis, Senin (3/7/2023) waktu setempat, atau enam hari setelah penembakan, untuk menunjukkan solidaritas kepada pemerintah daerah yang menjadi sasaran para perusuh dalam enam malam kekerasan di negeri itu.

Kerusuhan disertai penjarahan di seluruh Prancis dipicu oleh insiden penembakan terhadap Nahel Merzouk oleh polisi di pinggiran kota Paris. Nahel adalah remaja keturunan Aljazair yang berusia 17 tahun dan bekerja sebagai sopir pengantar makanan.

Kerusuhan yang sudah tampak mereda pada Minggu (2/7/2023) malam itu didorong oleh reaksi sebagian besar anak muda di pinggiran kota dan kawasan di mana para imigran tinggal.

Mereka menganggap negara mendiskriminasi anak muda keturunan Arab yang kebanyakan adalah imigran.

Kerusuhan di Prancis, 99 Balai Kota Jadi Sasaran Amuk Massa

Polisi berpatroli saat pemuda berkumpul di alun-alun Concorde selama protes di Paris, Prancis.

Kementerian Dalam Negeri Prancis, seperti dilaporkan AP, menyebutkan bahwa secara keseluruhan, 99 balai kota telah diserang oleh para perusuh dalam kekerasan itu. Salah satunya yang terparah adalah upaya perusuh menabrakkan sebuah mobil yang terbakar ke rumah Wali Kota l'Hay-les-Les Roses, Vincent Jeanbrun, Sabtu (1/7/2023) lalu.

Di l'Hay-les-Les Roses, yang terletak di pinggiran selatan Paris, ratusan orang berkumpul, Senin (3/7/2023), untuk mendukung Wali Kota Vincent Jeanbrun di mana sang istri dan salah satu anaknya terluka dalam serangan.

Sebuah mobil dibakar oleh perusuh dan menabrakkannya ke arah rumah wali kota di mana penghuni rumah sedang tidur.

Kejadian ini mendapatkan perhatian besar di tengah hiruk pikuk kerusuhan yang melanda Prancis.

Tindakan para perusuh itu dinilai sebagai sebuah serangan pribadi yang luar biasa. Menurut pihak berwenang, para pelaku akan dituntut dengan pasal percobaan pembunuhan.

Mobil lapis baja polisi berpatroli sesaat setelah kerusuhan di Lyon, Prancis tengah.

Serangan itu justru mendorong curahan dukungan untuk pemerintah daerah di banyak kota di mana balai kota sering kali menjadi pusat kehidupan publik.

“Kami melihat wajah asli para perusuh, yaitu para pembunuh,” kata Jeanbrun dalam pidatonya.

Prancis dan demokrasi, katanya, telah diserang. Namun serangan itu tidak akan bertahan lama karena warga mayoritas yang diam akhirnya berbicara untuk mengatakan “hentikan dan cukup!"

Srmentara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan mendadak ke distrik Paris utara. Ia berterima kasih kepada aparat keamanan yang sudah melaksanakan tugas dengan baik. Video menunjukkan Macron dan Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin memasuki gedung di distrik ke-17 tempat Brigade Khusus bermarkas.

Prancis mengerahkan 45.000 polisi guna memulihkan ketertiban negeri menyusul kerusuhan yang dipicu tewasnya Nahel. Namun pengerahan aparat secara besar-besaran itu dinilai gagal karena kerusuhan berlangsung lama dan meluas.

Bahkan Presiden Emmanuel Macron pada Sabtu (1/7/2023) membatalkan perjalanan resmi ke Jerman karena empat malam berturut-turut kerusuhan dan penjarahan terjadi di seluruh negeri.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan