Kesaksian Orang Tua Bayar Rp 4 Juta untuk Beli Bangku di SMPN 1 Klapanunggal Bogor

Bogor, Beritasatu.com - Praktik jual beli bangku sekolah dengan kedok iuran masih terjadi di masa penerimaan peserta didik baru atau PPDB 2023. Berdasarkan investigasi Beritasatu.com, jual beli bangku sekolah salah satunya terjadi di SMPN 1 Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Bahkan, orang tua siswa mengaku merogoh kocek sekitar Rp 4 juta agar anaknya diterima di SMPN 1 Klapanunggal.
Dalam investigasi ini, jurnalis Beritasatu.com sempat diperlakukan tidak mengenakan. Telepon seluler (ponsel) miliknya dirampas dan rekaman video di dalamnya dihapus.
Tidak hanya itu, jurnalis Beritasatu.com juga diintimidasi berupa ancaman bakal dilaporkan ke polisi.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Klapanunggal Kiswanti membantah dugaan tersebut dia memastikan tidak ada pungli di sekolahnya dalam penerimaan PPDB tahun ini.
"Di SMP Negeri 1 Klapanunggal bahwa tidak terjadi pungli adanya dalam penerimaan PPDB tahun-tahun. Sebelumnya kan saya baru 1 tahun berapa bulan di sini mungkin kepala sekolahnya sudah berbeda," kata Kiswanti setelah dilakukan mediasi dengan jurnalis yang diintimidasi.
Bantahan itu juga ditegaskan oleh Humas SMP Negeri Klapanunggal, Sugandi yang mengeklaim tidak ada praktik jual beli bangku sekolah selama dirinya bertugas di sekolah tersebut.
"Tidak benar, tidak benar ya kami melaksanakan sesuai juklak PPDB," ujar Sugandi.
Pernyataan keduanya berbanding terbalik dengan pengakuan siswa dan orang tua siswa yang mengaku pernah membeli bangku sekolah seharga Rp 4 juta.
"Empat (juta) ini. Dia empat (juta). Kalau asli sini Rp 3 juta kalau pindahan Jakarta Rp 4 juta, tetapi yang kemarin barusan ada yang pindahan Rp 5 juta, sekelas. Ada kwitansi semuanya di map sih," ujar orang tua siswa yang namanya dirahasiakan.
Adapun dugaan jual beli bangku sekolah ramai usai jurnalis Beritasatu.com melakukan investigasi langsung dengan mengikuti beberapa orang tua yang membayar down payment (DP) seragam sekolah.
Saat itu, sang jurnalis melihat orang tua murid bertransaksi dengan seorang guru berinisial S di dalam ruang guru. Namun, ketika meminta konfirmasi ke pihak sekolah, Beritasatu.com justru mendapatkan perlakuan tidak mengenakan. Ponselnya dirampas dan rekaman videonya dihapus.
Tidak hanya itu jurnalis Beritasatu.com juga mendapatkan intimidasi berupa ancaman akan dilaporkan ke polisi.
Dari informasi yang berkembang sebelumnya, SMP favorit ini marak terjadi jual bangku sekolah sejak tahun 2014. Siswa yang nilainya rendah dan bertempat tinggal jauh dari lokasi zona justru bisa lolos dan diterima di sekolah yang terakreditasi A tersebut.
Nilai uang sogokan pun bervariasi sekitar Rp 3 juta rupiah hingga Rp 10 juta.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT

PPDB SMA di Bogor Banyak Terjadi Manipulasi KK

Tim SAR Gabungan Temukan 3 Pemuda Bogor yang Tenggelam di Danau Jayamix

Bermaksud Jalani Pengobatan Alternatif, 3 Pemuda Bogor Tenggelam di Danau

Ini Motif Pelaku Bakar Rumah Singgah Kucing di Bogor

Serius Usut Kasus Pembunuhan Noven, Polresta Bogor Periksa Ulang 4 Saksi

PPDB, Panitia Sekolah Tak Boleh Verifikasi Penyebab Manipulasi KK Marak Terjadi

Legislator AS Buat RUU Pakai Artificial Intelligence, Apakah Etis?

Keluarga Berebut Hak Asuh, 4 Anak yang Bertahan 40 Hari di Amazon Kini Tinggal di Penampungan

Anomali Cuaca Paksa Petambak Garam Cirebon Banting Setir Tanam Bawang

Sahabat Ganjar Terus Galang Kekuatan Rakyat Melalui Aneka Kegiatan Bermanfaat

Inter Milan Menyerah Permanenkan Lukaku

Agenda Pilkada Serentak Dinilai Sudah Tepat Serta Untungkan Rakyat

30 Startup Masuk Daftar Investasi Merah Putih Fund

Tidak ada komentar:
Posting Komentar