Maaf Zelensky, AS-Eropa Kode Ukraina Tak Bisa Jadi NATO - CNBC Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Maaf Zelensky, AS-Eropa Kode Ukraina Tak Bisa Jadi NATO - CNBC Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

Maaf Zelensky, AS-Eropa Kode Ukraina Tak Bisa Jadi NATO

News
Foto: NATO (AP/Olivier Matthys)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut pihaknya akan berhati-hati dalam memasukan Ukraina dalam aliansi pertahanan NATO. Hal ini terjadi saat Kyiv berniat masuk dalam pakta pertahanan itu, yang kemudian ditentang Rusia dengan serangan bertubi-tubi di wilayahnya.

Sebelum melaksanakan lawatan ke Inggris dan Lithuania, Biden menjelaskan bahwa memasukan Ukraina ke dalam NATO akan membawa aliansi itu dalam konflik langsung dengan Rusia. Diketahui, ada salah satu aturan yang menuliskan serangan ke salah satu anggota NATO adalah serangan terhadap semuanya, dan saat ini Ukraina berada dalam perang dengan Moskow.


"Saya kira tidak ada kebulatan suara di NATO tentang apakah akan membawa Ukraina ke dalam keluarga NATO atau tidak sekarang, pada saat ini, di tengah perang," kata Biden dalam wawancara dengan CNN International dikutip Reuters, Senin, (10/7/2023).

Pernyataan Biden ini dibuat tatkala NATO akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Vilnius, Lithuania, pada 11 Juli mendatang. Dalam pertemuan itu, pakta pertahanan Barat itu akan membahas proposal keanggotaan Ukraina

Zelensky mengatakan undangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO akan mengirim pesan bahwa aliansi pertahanan Barat tidak takut pada Moskow. Zelensky bahkan menyebut akan berada di Vilnius untuk pertemuan itu.

"Saya akan berada di sana dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk, boleh dikatakan, mempercepat solusi itu, untuk mencapai kesepakatan dengan mitra kami," kata Zelensky di acara ABC "This Week."

Sementara itu, agenda lainnya yang akan dibahas dalam pertemuan Biden dengan pemimpin NATO lainnya di Vilnius adalah proposal keanggotaan Swedia. Sejauh ini, proposal tersebut mendapat penolakan dua anggota yakni Hungaria dan Turki.

Dalam aturannya, persetujuan keanggotaan NATO untuk sebuah negara harus mendapatkan dukungan seluruh anggota yang ada.

"Biden membahas tawaran NATO Swedia melalui telepon dengan Presiden Erdogan, dan menyampaikan keinginannya untuk menyambut Swedia ke dalam NATO secepat mungkin," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

"Presiden Erdogan mengatakan kepada Biden bahwa Swedia harus berbuat lebih banyak untuk menahan pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris dan yang terus mengadakan demonstrasi di Swedia," kata Kantor Kepresidenan Turki.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages