Negara-Negara Eropa Belum Dapat Restu AS Latih Pilot Ukraina Terbangkan Jet Tempur F-16, Mengapa? - inews
Negara-Negara Eropa Belum Dapat Restu AS Latih Pilot Ukraina Terbangkan Jet Tempur F-16, Mengapa?
WASHINGTON DC, iNews.id – Negara-negara Eropa sampai kini belum memperoleh persetujuan AS untuk melatih para pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16. Hal itu terungkap lewat laporan Politico yang mengutip para pejabat Amerika dan Eropa.
Para pejabat Eropa berharap dapat memulai pelatihan untuk pilot-pilot Ukraina pada Agustus. Akan tetapi, instruksi terkait penggunaan jet tempur F-16 itu tidak dapat dimulai sampai Departemen Luar Negeri Amerika Serikat secara resmi menyetujuinya.
Juru Bicara Pentagon (Departemen Pertahanan AS), Letnan Kolonel Garron Garn mengatakan, pihaknya tengah mempelajari dokumen permohonan resmi yang diajukan negara-negara Eropa itu kepada Washington DC. “Masih ditinjau,” ujarnya kepada Politico, Jumat (14/7/2023).
Pada pelaksanaan KTT NATO di Vilnius, Lithuania, awal pekan ini, koalisi 11 negara Eropa (termasuk Denmark dan Belanda) secara resmi sepakat untuk melatih para pilot Ukraina menerbangkan pesawat tempur F-16. Politico mengatakan, program pelatihan itu diperkirakan bakal diluncurkan di Denmark dan Rumania.
Pembantu utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Kiev berharap menerima pasokan pertama jet tempur F-16 dari negara-negara Barat pada akhir tahun ini. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, pada bulan lalu mengatakan bahwa aliansi militernya akan memulai pelatihan pilot Ukraina menggunakan F -16 jet tempur pada musim panas ini.
Sementara Direktur Staf Gabungan Pentagon untuk Operasi, Letnan Jenderal Douglas Sims II, pada Kamis (13/7/2023) mengatakan bahwa kondisi medan perang di Ukraina saat ini tidak ideal bagi penggunaan jet tempur F-16. Hal itu disebabkan Rusia memiliki kemampuan pertahanan udara.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
F-16 adalah jet tempur generasi keempat buatan Amerika Serikat. Pesawat militer ini memiliki kemampuan untuk membawa senjata nuklir.
Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Moskow bakal mempertimbangkan langkah Barat memasok jet tempur F-16 ke Ukraina sebagai ancaman berbahaya di bidang nuklir.
Komentar
Posting Komentar