Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home China PDB

    PDB Tiongkok Meleset, Satu dari 5 Orang Menganggur - Beritasatu

    8 min read

     

    PDB Tiongkok Meleset, Satu dari 5 Orang Menganggur

    Senin, 17 Juli 2023 | 14:22 WIB
    Penulis: Faisal Maliki Baskoro | Editor: FMB
    Ilustrasi Tiongkok
    Ilustrasi Tiongkok (AFP)

    Beijing, Beritasatu.com - Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok tumbuh sebesar 6,3% pada kuartal kedua 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, melampaui pertumbuhan sebesar 4,5% pada tiga bulan pertama tahun ini, tetapi masih jauh di bawah perkiraan pertumbuhan sebesar 7,3%.

    Angka pengangguran pemuda naik menjadi 21,3% pada bulan Juni dari 20,8% pada bulan Mei, mencapai rekor tertinggi baru, karena para lulusan berlomba-lomba mendapatkan tawaran pekerjaan yang terbatas selama musim mencari pekerjaan.

    Secara kuartalan, PDB tumbuh hanya sebesar 0,8% pada periode April-Juni dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, berdasarkan data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada hari Senin (17/7/2023). Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang mengharapkan kenaikan sebesar 0,5%, tetapi lebih rendah dari pertumbuhan sebesar 2,2% pada kuartal pertama.

    "Data tersebut menunjukkan bahwa boom pascapandemi Tiongkok sudah berakhir. Indikator-indikator yang diperbarui dari bulan Mei menunjukkan sedikit perbaikan, tetapi masih menggambarkan pemulihan yang suram dan goyah, sementara tingkat pengangguran di kalangan pemuda mencapai rekor tertinggi," kata " kata Carol Kong, seorang ekonom di Commonwealth Bank of Australia kepada Reuters di Sydney.

    Advertisement

    Data terbaru ini meningkatkan risiko Tiongkok gagal mencapai target pertumbuhan moderat sebesar 5% untuk tahun 2023, menurut beberapa ekonom.

    Data Juni yang lebih terkini, yang dirilis bersamaan dengan angka PDB, menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel sebesar 3,1%, melambat secara tajam dari kenaikan sebesar 12,7% pada bulan Mei. Analis memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,2%.

    Pertumbuhan produksi industri yang tidak terduga meningkat menjadi 4,4% bulan lalu dari 3,5% pada Mei, tetapi permintaan tetap rendah.

    Data terbaru menunjukkan pemulihan pascapandemi yang melemah karena ekspor mengalami penurunan terbesar dalam tiga tahun akibat perlambatan permintaan di dalam negeri maupun di luar negeri, sementara penurunan berkepanjangan di pasar properti utama juga meredam kepercayaan.

    Pemerintah Tiongkok kemungkinan akan menerapkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut, termasuk pengeluaran fiskal untuk mendanai proyek infrastruktur besar, dukungan lebih lanjut bagi konsumen dan perusahaan swasta, serta beberapa pelonggaran kebijakan properti, kata para ahli kebijakan dan ekonom.

    Sektor properti yang menyumbang sekitar seperempat dari ekonomi, tetap dalam tren penurunan, dengan harga rumah baru stagnan pada bulan Juni.

    Investasi properti anjlok 20,6% pada bulan Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya setelah turun 21,5% pada bulan Mei, menurut perhitungan Reuters.

    "Kami berharap akan melihat pelonggaran kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang dan dukungan fiskal yang ditargetkan diberikan kepada sektor-sektor utama, termasuk properti dan konstruksi. Namun, dukungan tambahan itu bukanlah solusi instan. Semakin hari, tahun 2023 terlihat sebagai tahun yang harus dilupakan bagi Tiongkok," kata Harry Murphy Cruise, seorang ekonom di Moody's Analytics, dalam sebuah catatan.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    Bagikan

    BERITA TERKAIT

    Bursa Asia Mixed, Investor Tunggu Data PDB Tiongkok

    Bursa Asia Mixed, Investor Tunggu Data PDB Tiongkok

    EKONOMI
    Tak Mampu Nafkahi Keluarga, Seorang Warga Cimahi Minta Bantuan Polisi

    Tak Mampu Nafkahi Keluarga, Seorang Warga Cimahi Minta Bantuan Polisi

    NUSANTARA
    Naik Signifikan, 1 dari 5 Pemuda di Tiongkok Menganggur

    Naik Signifikan, 1 dari 5 Pemuda di Tiongkok Menganggur

    EKONOMI
    Pertumbuhan Ekonomi Sejalan Penurunan Pengangguran Terbuka

    Pertumbuhan Ekonomi Sejalan Penurunan Pengangguran Terbuka

    EKONOMI
    Pandemi Covid-19 Mereda, Tingkat Pengangguran di Jatim Ikut Turun 0,48 Persen

    Pandemi Covid-19 Mereda, Tingkat Pengangguran di Jatim Ikut Turun 0,48 Persen

    NUSANTARA
    BPS Catat Angka Pengangguran di Jatim Turun 0,48 Persen

    BPS Catat Angka Pengangguran di Jatim Turun 0,48 Persen

    NUSANTARA

    BERITA TERKINI

    Jumlah Penduduk Miskin Mulai Turun Dekati Kondisi Sebelum Pandemi

    Jumlah Penduduk Miskin Mulai Turun Dekati Kondisi Sebelum Pandemi

    EKONOMI 55 detik yang lalu
    24 Juli, Johanis Tanak Jalani Sidang Etik KPK

    24 Juli, Johanis Tanak Jalani Sidang Etik KPK

    NASIONAL 9 menit yang lalu
    Resmi Dilantik Jadi Wakil Menteri Luar Negeri, Ini Profil dan Karier Pahala Nugraha

    Resmi Dilantik Jadi Wakil Menteri Luar Negeri, Ini Profil dan Karier Pahala Nugraha

    NASIONAL 14 menit yang lalu
    Di-reshuffle dari Jabatan Wamenag, Zainut Tauhid Balik Jadi Guru Ngaji

    Di-reshuffle dari Jabatan Wamenag, Zainut Tauhid Balik Jadi Guru Ngaji

    NASIONAL 15 menit yang lalu
    Adakan Ruang Pintar di Garut, PNM Majukan Digitalisasi Sekolah

    Adakan Ruang Pintar di Garut, PNM Majukan Digitalisasi Sekolah

    EKONOMI 22 menit yang lalu
    Diperiksa KPK di Polda Sultra, Bupati Muna Bantah Suap Eks Pejabat Kemendagri

    Diperiksa KPK di Polda Sultra, Bupati Muna Bantah Suap Eks Pejabat Kemendagri

    NUSANTARA 25 menit yang lalu
    Palsukan Data, 4.791 Peserta PPDB di Jawa Barat Dicoret

    Palsukan Data, 4.791 Peserta PPDB di Jawa Barat Dicoret

    NASIONAL 33 menit yang lalu
    Tersangka Mutilasi di Sleman Jarang Bersosialisasi dengan Tetangga

    Tersangka Mutilasi di Sleman Jarang Bersosialisasi dengan Tetangga

    NUSANTARA 39 menit yang lalu
    BPS: Angka Kemiskinan Maret 2023 Menurun, Ini 5 Faktor Pemicunya

    BPS: Angka Kemiskinan Maret 2023 Menurun, Ini 5 Faktor Pemicunya

    EKONOMI 42 menit yang lalu
    PDB Tiongkok Meleset, Satu dari 5 Orang Menganggur
    Komentar
    Additional JS